Al Faqir Al Jatihadi

Al Faqir Al Jatihadi
Menulis : Bekerja Untuk Keabadian || Ruhku mungkin akan berpisah dengan jasad. Namun, tulisanku akan tetap bersamamu jika kau mau.

Kamis, 13 Februari 2025

Realistis Itu Seperti Apa? | Dr. Fahruddin Faiz

Hidup Realistis Jauhi Beban Hidup

1. Konsep Self Reservation. Lestarikan dirimu, penuhi semua hobi kesenangan secukupnya. 

2. He who lives in harmony with himself lives in harmony with the universe (Markus Aurelius). Ia yang hidup harmonis dengan dirinya sendiri akan hidup harmonis dengan alam semesta. 

3. Tidak ada ada yang bisa mengusik kebahagiaan orang yang maqomnya sudah wise/bijaksana. Orang bijaksana tidak bisa sumpek, sudah kokoh. Jangan terlalu pedulikan masalah, lakukan saja tanpa harus galau. Kalau bisa dikerjakan, kerjakan semampunya.

4. Reject your sense of injury and the injury itself disappears. Tolak lah rasa sakit itu dan rasa sakit itu akan hilang. Jangan mau lama-lama sakit. Kuncinya lagi-lagi di pikiran.

5. Kontrol keinginanmu. Jangan menginginkan sesuatu yang di luar jangkauanmu. Ukur kekuatanmu, karena kamu bisa kecewa kalau salah menentukan keinginan. Kalau tiba-tiba terbesit apapun yang menurutmu itu di luar jangkauanmu kalimatnya penangkalnya adalah "you are nothing in relation to me". Kamu nggak ada bunganya denganku. 

6. Bebas dan kebebasan. Bebas itu apa? Bebas yang sejati itu inginkan yang berada dalam kontrolmu. Jangan inginkan sesuatu yang berada dalam kontrol orang lain. Kalau cita-citamu menginginkan sesuatu yang jadi milik atau dikontrol orang lain, maka saat itu juga kamu jadi budak. 

7. Konsep tubuh dan jiwa. All can be free internally in mind, non can be free without in body. Kita itu akal bisa bebas, cuma mewujudkan isinya akal itu tidak bebas. Itulah alasannya ada hal yang tidak terjangkau. Satu-satunya yang bebas itu ya mikir. Untuk merealisasikannya, banyak hal yang terikat.

8. Teori apathe stoic/Kiasan Pemanah. Konotasi di Indonesia agak negatif. Sebenarnya, Apatis itu orang melakukan sesuatu semaksimal mungkin tanpa mikir hasilnya. Hidup itu rumusnya kita tidak dapat menguasai hasil tapi kita dapat menguasai proses. Yang penting kamu sudah berusaha, bekerja keras, belajar, sudah melakukan semaksimal mungkin. 

9. We are actors playing soles we do not choose, and our duty is to play them as best we can, knowing that our fate in part of a much larger order (Epistetus). Dunia ini panggung sandiwara, kita sebagai pemerannya. Jangan menggugat sutradara. Kita itu bagian kecil dari mesin/organisme yang besar, bukan sekedar keluarga, negara, tapi alam semesta. Jadi santri jadilah sebaik-baiknya. Jadi guru jadilah sebaik-baiknya. Jalankan peran sebaik-baiknya. Biarkan sutradara yang memikirkan castingnya.

10. Rumus Realistis. Do not seek to have everything that happens as you wish, but wish for everything to happen as it actually does happen. Jangan berusaha agar segalanya terjadi seperti yang engkau inginkan, namun inginkanlah agar segalanya terjadi seperti yang seharusnya terjadi. Jadi inginkan yang seharusnya, bukan sesuai keinginanmu. Bukan mengusahakan sesuai keinginanmu. Hidup akan damai dan tenang. Melihat fakta berdasarkan realita, bukan keinginan.

11. Filsafat politik kaum Stoa. Sadari kita hidup di alam semesta yang saling terkait. Kunci hidup bersama adalah harmoni. Yang dihitung bukan keinginan kita, tapi kepentingan bersama. Karena karena semua manusia itu levelnya sama -kita ini kan manusia yang sama seluruh dunia- harusnya ada aturan bersama yang mengikat kita.

........................

Katib: Al Faqir Al Jatihadi 

Semarang, 13 Februari 2025

Dr. Fahruddin Faiz 

Minggu, 09 Februari 2025

Filosofi Cinta dan Bahagia | Dr. Fahruddin Faiz

 BAHAGIA? YAKIN?


Dr. Fahruddin Faiz

@ Helmi Yahya 


1. Seni mencintai. Falling in love itu intuitif saja. Yang lebih penting adalah standing for love, bagaimana kita menegakkan cinta.

2. Kita itu rasanya semua mengerti. Padahal kita tidak mengerti apa-apa.

3. Hari ini komunikasikan lebih dipentingkan daripada makna isi komunikasi, ini yang menjadikan kita dangkal.

4. Masyarakat kita itu masyarakat epilepsi. Terkagetkan oleh tsunami berita. Bahkan berita-berita masuk ke dalam bilik kecil kita.

5. Generasi sekarang kebanyakan penyakitnya adalah overthinking, mental illness, anxiety, dan asam lambung.

6. Burn out of society. Kita kelelahan karena banyak ambisi, target, perfeksionis, ideal. Sedangkan jalan menuju itu semua tidak semudah kata motivator.

7. Kita harus punya batas. Segala sesuatu jangan berlebihan dan jangan kekurangan. Yang pas-pas saja.

8. Segala hal yang terlalu /berlebihan pasti negatif.

9. Manusia itu binatang yang berpikir. Animal Rational. Aristo. Kita ada karena kita berpikir.

10. Filsafat adalah suatu jalan. Tersesat di jalan yang benar.

11. Manusia itu sebenarnya semua sama saja. Sama rasa dalam hidupnya. Semua orang rasa hidupnya adalah sebentar senang sebentar susah. Kalian kalau di posisi bawah jangan risau. Surya Mataram.

12. Hidup ini mulur dan mungkrek. Mengembang dan menyusut.

13. Selalu ada sudut pikiran untuk kita merasa beruntung. 

14. Secanggih apapun pikiran kalau kita tidak bisa menyampaikan tidak ada gunanya. Pentingnya retorika.

15. Gen Z punya banyak keistimewaan. Tapi lemah di resiliensi. Tidak tahan banting. Nyaman sejak kecil  Sulit fokus karena banyak distraksi. Latah. Fomo. 

16. Saran untuk Gen Z: Ayo diperlambat sedikit ritme hidupnya. Agak kontemplatif sedikit. Agak reflektif lagi. Punya tujuan apa. Punya skill apa. Kelemahan saya apa.

17. Nasihat untuk jiwa-jiwa yang gelisah agar tetap bahagia: Ibnu Sina punya teori. Orang sehat itu pastikan 1)sehat secara jasmani. 2)Pikiran yang jernih. Lebih selektif informasi yang masuk ke pikiran kita. Kapal tenggelam karena air yang masuk ke dalamnya. 3) Hati yang bersih. 4) Spiritualitas

18. Triple Filter by Socrates. Pastikan yang masuk kepala yang benar, yang baik dan yang penting.


Dr. Fahruddin Faiz 

Minggu, 19 Januari 2025

Lirik Teduh by Senada

           TEDUH

Hujan sore t’lah berhenti

Di bawah mendung aku

Sepatu putih berganti

Tak dapat kukenali

 

Awan kelabu menjauh

Orang-orang berjalan pun tahu

Mungkin hujan hanya memberi

Genangan air, yang membuatku tak

 

perlu takut berjalan, di bawah langit temaram

Kan ada kemungkinan

Basah, sebuah hal yang sangat wajar

Udara yang dingin atau langit cerah ‘kan menanti

 

Anak berkemeja kulihat

Laksana rupa air embung dipenuhi ganggang

Berdiri dan t’rus bernyanyi

Dengan payung ditangan bagai pelantang

 

Lalu ku beranjak pulang

Diiringi gulita karna sang mentari pergi

Sampai depan pintu ruang

Kuambil kunci dan kuputar hingga terdengarlah

 

Titik air turun sekali lagi

Titik air turun sekali lagi

 

Tak perlu takut berjalan, di bawah langit temaram

Kan ada kemungkinan

Basah, Sebuah hal yang sangat wajar

Udara yang dingin, atau langit cerah ‘kan menanti

 

Tak perlu takut berjalan, di bawah langit temaram

Kan ada kemungkinan

Basah, Sebuah hal yang sangat wajar

Udara yang dingin, atau langit cerah ‘kan menanti

 

Tetaplah berserah kepadaNya

Tetaplah berserah kepadaNya

Tetaplah berserah kepadaNya

 .........................................................................................................................................

Melalui lagu ini, penulis hendak menyampaikan pesan bahwa kita tidak perlu khawatir tentang apa yang terjadi, tidak perlu takut dengan rintangan yang menghadang, seperti halnya langit mendung atau hujan. Karena konsekuensi dari hujan adalah basah, dingin, atau kembali cerahnya langit, yang terkadang ada bonus munculnya pelangi.

Hal ini selaras dengan beberapa pesan dari-Nya bahwa barang siapa yang berserah diri maka sesulit apapun hal yang kita hadapi akan ada solusi/jalan keluarnya. Dia memberikan dari arah yang tak disangka. __________________________________________________________________ Song credits : Produser : Senada music Arranger : Danung ibnu Song writer : Nadya & Narlan Vokal : Nadya & Narlan Gitar & music : Danung ibnu Recording : Titik Balik Studio Mixing Mastering : Jalu Syafa Video Lyric : Danung ibnu Available on Digital Music Platform.
Youtube music :    • Teduh   Special Thank to : Allah SWT Orang tua Guru _________________________________________________________________ Senada music Official Social Media Senadamusicofc https://www.instagram.com/senadamusic... Narlan https://www.instagram.com/alfaqir_alj... Nadya https://www.instagram.com/nadyagapast... Danung https://www.instagram.com/danungibnu?... _________________________________________________________________ #senada #teduh #musikindonesia

Artwork Single Teduh


Realistis Itu Seperti Apa? | Dr. Fahruddin Faiz

Hidup Realistis Jauhi Beban Hidup 1. Konsep Self Reservation. Lestarikan dirimu, penuhi semua hobi kesenangan secukupnya.  2. He who lives i...

Most Viewed || Banyak Dilihat