Khidmah
Tanpa Lelah
Oleh:
Sunarlan
Sosok
yang totalitas dalam melayani siswa serta santri itu bertempat tinggal di
Kelurahan Patemon, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Santri-santri memanggil
beliau dengan panggilan Ustadz Kambali. Kesibukan beliau sekarang adalah
mengampu ngaji pagi, mengampu kelas 3 Wustho Madrasah Diniyyah Al Asror, dan
mengajar di SD Islam Hidayatullah.
Ustaz Kambali mempunyai nama lengkap Mohamad Kambali,
seperti yang tertera pada akta kelahiran. Lahir di Grobogan pada tanggal 18
Desember 1981. Ustaz Kambali termasuk alumni Pondok
Pesantren Salafi Putra Al Asror. Suami Bu Jamiatun tersebut menikah pada bulan Desember 2011,
kemudian berdomisili di Kelurahan Patemon.
Salah
satu rutinitas beliau setiap pagi, kecuali hari Jumat dan Minggu, adalah
mengajar santri pondok putra Al Asror. Menjamah santri putra mulai tahun 2013.
Tahun 2000 s.d. 2003 sibuk dalam aktivitas les bagi siswa Madrasah Aliyyah.
Jabatan TU Madrasah Diniyyah Al Asror diemban pada tahun 2003 s.d. 2006,
dilanjutkan menjadi Pembina Madrasah Diniyyah Al Asror sampai sekarang.
Di
samping itu mengampu ngaji pagi, kesibukan mengajar Matematika di SD Islam
Hidayatullah, Banyumanik, tidak dapat ditinggalkan. Tepatnya tahun 2008, awal
mengajar di SD tersebut hingga sekarang. Sebelum di SD tersebut, beliau pernah
mengajar Matematika di SMP Al Islam tahun 2004 s.d. 2005, MTs Al Islam tahun
2004 s.d. 2005, dan SMP Islam Hidayatullah tahun 2005 hingga 2008.
Banyak
pelajaran yang dapat saya ambil setelah memerankan sebagai pribadi beliau.
Pandangan beliau terhadap orang lain wajib bagi saya kaji. Mengapa demikian? Ketika orang lain memandang
santri yang tidak berangkat itu malas, beliau tidak langsung menghakimi seperti
itu. Bukan hanya dari satu sisi, melainkan berbagai sisi harus dicermati.
Penelusuran
masalah hingga ke akar mutlak dilakukan. Misalnya kasus yang biasa terjadi
adalah ketidakberangkatan santri dalam majelis. Masalah klasik tersebut setiap
periode nyaris selalu ada. Hasil penyelisikan menunjukkan bahwa faktor latar belakang,
lingkungan, teman sebaya, dan pengampu berperan terhadap tingkat kehadiran
santri.
Pesan yang tidak akan lepas adalah
teruslah belajar, jangan sia-siakan waktumu, dan berilah kemanfaatan pada orang
lain. Apa yang dapat dilakukan, lakukanlah. Jangan takut gagal karena kegagalan
itu hal yang lumrah. Jangan mudah putus asa.
(Penulis melakukan wawancara pada
tanggal 17 Desember 2017)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar