Al Faqir Al Jatihadi

Al Faqir Al Jatihadi
Menulis : Bekerja Untuk Keabadian || Ruhku mungkin akan berpisah dengan jasad. Namun, tulisanku akan tetap bersamamu jika kau mau.

Rabu, 29 April 2020

Maha Karya Syeikh Imam Nawawi || Muqoddimah Al Arba'in An Nawawiyyah


Muqoddimah
Segala puji bagi Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam, Sang Kreator langit dan bumi, Sang Maha Pengatur kreasi-Nya. Dialah yang mengutus para utusan kepada orang yang mukallaf agar menunjukkan jalan yang lurus dan menjlentrehkan tuntunan-tuntunan agama dengan dalil-dalil (hujjah2) yang pasti.

Muallif kitab, yakni Yahya bin Sarofuddin an-Nawawi (wafat 676H), yang kita kenal dengan Imam Nawawi, bersaksi bahwasanya tiada dzat yang pantas disembah secara haqq kecuali Allah SWT, Dzat Yang Mahaesa dan Maha Pemaksa. Dzat Yang Suka Memaafkan dan juga Mulia.

Beliau juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan sekaligus kekasih, makhuq paling utama yang dikaruniai mu’jizat al a’dhom berupa al Qur’an al-Karim yang senatiasa dijaga oleh Allah SWT ilaa yaumil qiyamah. Alqur’an menjadi pedoman hidup. Semoga rahmat Allah melimpah pada baginda Nabi, para nabi dan keluarga Beliau-beliau.
Amma ba’du. Muallif meriwayatkan dari shohabat Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abu Darda’, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Huroiroh dan Abu Sa’id al Khudri: Sesungguhnya Rasulullah bersabda: orang yang hafidz (hapal) 40 hadis maka dibangkitkan Allah pada yaumil qiyamah dalam golongan ahli fiqih dan ulama’. Riwayat lain dengan redaksi dibangkitkan Allah dalam keadaan ahli fiqih dan alim. Riwayat Abu Darda’ dengan redaksi aku (Muhammad) akan memberi pertolongan dan persaksisan saat yaumil qiyamah. Riwayat Ibnu Mas’ud dengan redaksi dikatakan kepada orang tsb masuklah kamu ke surga lewat pintu manapun yang kamu inginkan. Riwayat Ibnu Umar dengan redaksi dicatat dalam golongan ulama’, dikumpulkan Bersama syuhada.
Ulama ahli hadis (huffadz-sebenarnya istilah hafidz atau huffadz digunakan untuk menyebut orang yang hapal hadis, sedangkan untuk orang yang hapal Al Qur’an disebut dengan al hamil) menganggap hadis tersebut lemah meskipun banyak periwayatnya.
Sebenarnya telah banyak ulama’ yang membuat karangan bab tersebut. Orang yang pertama kali diketahui oleh muallif yang mengarang adalah Abullah ibnul Mubarok. Kemudian Muhammad bin Aslam at Thusiy al Alim ar robbani. Kemudian Hasan bin Sufyan an Nasa’i dan Abu Bakar al Ajro, Abu Bakar bin Ibrohim al Ashfihani, Dar Quthni, Hakim, Abu Nu’aim, Abu Abdillah as Sulami, Abu Sa’id al Malini, Abu Utsman as Shonumi, Abdullah bin Muhammad al Anshori, Abu Bakar al Baihaqi, dan banyak Ulama’ yang tak terhitung jumlahnya, dari golongan slaf maupun kholaf.
Muallif telah istikhoroh, meminta kebaikan kepada Allah SWT dalam mengumpulkan 40 hadis karena mengikuti Imam-imam tersebut yang alim dan paham tentang hadis masalah agama Islam. Ulama sepakat tentang kebolehan beramal dengan acuan hadis yang lemah dalam keutamaan2 amal. (hadis dhoif tidak boleh untuk menetapkan hukum). Muallif membuat 40 hadis tidak merujuk hadis tadi, namun hadis shohih Rasulullah, yakni : Supaya kamu yang hadir menyampaikan orang yang tidak hadir dan ucapan Rasulullah semoga Allah menolong orang yan mendengarkan ucapanku kemudian diingat, disampaikan dan dilakukan seperti apa yang didengarkan.
Banyak ulama yang mengumpulkan 40 hadis tentang ushuluddin, ada yang tentang cabang-cabang, ada yang tentang jihad, ada yang tentang zuhud (ora kumanthil dunya), ada yang tentang tata krama, ada yang mengumpulkan hadis tentang khutbah. Semuanya merupakan tujuan-tujuan yag baik yang diridhoi Allah SWT.
Imam Nawawi berpendapat bahwa Beliau telah mengumpulkan 40 hadis yang lebi penting dari semuanya. Beliau memilih 40 hadis yang mencakup kesemuanya. Tiap hadis dari 40 merupakan kaidah yang agung dari kaidah-kaidah agama Islam. Ulama menyifati tiap hadis dengan pernyataan apasaja yang berkaitan dengan agama Islam ada, atau satu hadis mengandung 1/2 agama atau 1/3 nya.
Beliau menetapkan keempat puluh hadis merupakan hadis yang shohih. Tak hanya shohih, namun juga mayoritas dari Kitab Shohih Imam Bukhori dan Imam Muslim. Penyajian hadis arbain Nawawi dengan pembuangan sanad agar mudah dihapalkan, mudah diambil manfaat. Insyaa’a Allah SWT. Tatkala ada lafadz yang isykal, beliau dengan senang akan menjelaskan lebih lanjut.
Seyogyanya bagi orang yang mencintai akhirat mengetahui hadis-hadis ini karena mengandung hal yang penting dan mengandung peringatan-peringatan tho’at. Hanya kepada Allah SWT beliau bertawakal dan bersandar, hanya kepada_Nya segala puji pantas dihaturkan dan hanya Dialah Maha Penolong dan Maha Penjaga.

(Rabu Kliwon, 29 April 2020 / 7 Ramadhan 1441 H)


(Masukan, share, copy dll = izin penulis)

1 komentar:

Realistis Itu Seperti Apa? | Dr. Fahruddin Faiz

Hidup Realistis Jauhi Beban Hidup 1. Konsep Self Reservation. Lestarikan dirimu, penuhi semua hobi kesenangan secukupnya.  2. He who lives i...

Most Viewed || Banyak Dilihat