Al Faqir Al Jatihadi

Al Faqir Al Jatihadi
Menulis : Bekerja Untuk Keabadian || Ruhku mungkin akan berpisah dengan jasad. Namun, tulisanku akan tetap bersamamu jika kau mau.

Minggu, 31 Maret 2024

Seputar Nuzulul Quran & Lailatul Qadar

 SEBENARNYA TURUNNYA QURAN MALAM 17 ATAU MALAM LAILATUL QADAR?



Nuzulul Qur'an diperingati pada malam 17 Ramadhan, artinya adalah memperingati turunnnya al Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad Saw. ketika beliau berkhalwat di Gua Hira, yakni Surat Al-'Alaq ayat 1-5.


Adapun turunnya Al Quran di malam Lailatul Qadar maksudnya adalah diturunkannya Al-Qur'an dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah atau langit dunia.


Hal ini senada dengan dawuh Ibnu Abbas dan sahabat² yg lain:


ﻗَﺎﻝَ اﺑْﻦُ ﻋَﺒَّﺎﺱ ﻭَﻏَﻴْﺮُﻩُ: ﺃﻧْﺰَﻝَ اﻟﻠﻪُ اﻟﻘُﺮْﺁﻥَ ﺟُﻤْﻠَﺔً ﻭَاﺣِﺪَﺓً ﻣِﻦَ اﻟﻠَّﻮْﺡِ اﻟﻤَﺤْﻔُﻮْﻅِ ﺇِﻟَﻰ ﺑَﻴْﺖِ اﻟﻌِﺰَّﺓِ ﻣِﻦَ اﻟﺴَّﻤَﺎءِ اﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ، ﺛُﻢَّ ﻧَﺰَﻝَ ﻣُﻔَﺼَّﻼً ﺑِﺤَﺴَﺐِ اﻟﻮَﻗَﺎﺋِﻊِ ﻓِﻲ ﺛَﻼَﺙٍ ﻭَﻋِﺸْﺮِﻳْﻦَ ﺳَﻨَّﺔً ﻋَﻠَﻰ ﺭَﺳُﻮْﻝِ اﻟﻠﻪِ ﷺ، ﺛُﻢَّ ﻗَﺎﻝَ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣُﻌَﻈَّﻤًﺎ ﻟِﺸَﺄْﻥِ ﻟَﻴْﻠَﺔِ اﻟﻘَﺪْﺭِ اﻟَّﺘِﻲ اﺧْﺘَﺼَّﻬَﺎ ﺑِﺈﻧْﺰَاﻝِ اﻟﻘُﺮْﺁﻥِ اﻟﻌَﻈِﻴﻢِ

Ibnu Abbas dan sahabat² yg lain berkata: Allah Swt. menurunkan Al-Qur'an (di malam Lailatul Qadar) keseluruhannya dari Lauhil Mahfudz ke Baitul Izzah dari langit dunia, kemudian secara berkala diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. selama 23 tahun. 


Allah Swt. mengagungkan malam lailatul qadar dgn firman-Nya dalam Al Quran, bahwa malam itu adalah malam di turunkannya Al Quran.

Sumber: Tafsir Ibnu Kastir juz 8 hal 425.


Gus.dewa

Editor: El Faqir El Jatihadi 

Kamis, 14 Maret 2024

Seputar Imsak Ramadhan

Seputar Imsak Ramadhan

Beberapa Catatan

1.      Hakikat puasa secara syara’ adalah imsak (menjaga) dari semua hal yang membatalkan dengan cara tertentu.

2.      Orang yang sengaja tidak berpuasa dan meyakini kewajiban berpuasa, maka orang itu dipenjara dan dilarang untuk makan minum pada siang hari sebagaimana orang yang berpuasa.

3.      Melafadzkan niat adalah sunnah. Kewajiban niat pada puasa Ramadan adalah di dalam hati.

4.      Tatkala seseorang lupa niat malam harinya hingga terbit fajar, maka puasanya tidak dianggap dan wajib imsak ihurmatil waqti.

5.      Batas kewajiban imsak adalah:

a.      Orang yang diperbolehkan ifthor tidak wajib imsak, tetapi disunnahkan.

Seperti: orang yang sakit dan musafir.

b.      Orang yang tidak diperbolehkan ifthor wajib imsak.

Sumber: Nihayatuzzein

Tambahan Gus Syihabuddin Dimyathi

[1] Orang-orang yang ga puasa, dia wajib qodzo' dan wajib menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa dari pagi sampai malam, yaitu;

1.      Sengaja batalin puasa. Misal siang-siang sengaja makan. Maka suapan pertama haram, sudah batal puasa. Suapan kedua dst juga haram walaupun sudah ga puasa. Jadi semakin nambah suapan, atau minum atau rokok, semakin menumpuk dosanya.

من أفطر يومًا من رمضان لم يقبل منه صيام الدهر وإن صامه

"Siapa yang sengaja membatalkan satu hari puasa ramadhan, maka Allah ga akan menerima puasanya, walaupun ia puasa seumur hidup”.

Begitu juga orang yang melakukan helah (muslihat) menghindari kafaroh udzma dari jimak di siang ramadhan dengan cara makan dulu. Makannya haram, batalin puasa tanpa udzur yang di ancam syariat, jima' setelah makan itu juga haram walaupun kepada istri sendiri. Haramnya dari sisi dia seharusnya wajib imsak menahan diri.

Dalam hal ini jomblo lebih aman.

2.      Orang yang tidak niat puasa di malam hari, baik sengaja maupun tidak. Puasanya tidak sah dan wajib imsak (menahan diri melakukan perkara yang membatalkan puasa).

Niat puasa waktunya mulai maghrib sampai sebelum subuh.

Catatan: jangan lupa keterangan niat ala Maliki atau Hanafi.

3.      Orang yang sahur karena mengira masih malam, ternyata sudah masuk subuh. Puasanya tidak sah dan wajib imsak. Sama juga sudah adzan malah masih makan karena mengira masih boleh makan, maka puasanya ga sah, wajib qodho', dan di hari itu wajib imsak sampai Maghrib.

4.      Orang yang berbuka karena mengira sudah maghrib, ternyata belum.

5.      Orang yang mengira tanggalnya 30 sya'ban, siangnya baru sadar ternyata hari itu 1 ramadhan. Wajib imsak.

6.      Orang yang kumur maupun istinsyaq (menghirup air kedalam hidung) saat wudhu yang berlebihan kemudian air masuk ke dalam. Puasanya batal dan wajib imsak.

Maksud "dalam" ketika hidung adalah janur hidung atau al-khoysum, dan ketika mulut adalah makhraj kho' dan ada yg berpendapat makhraj ح. Jadi kalau tidak melewati batas ini, ga batal.

[2] Orang-orang yang ga puasa dan ga wajib imsak di siang ramadhan, imsak bagi mereka ini hukumnya sunah, yaitu :

1.      Wanita haid atau nifas yang berhenti darahnya di tengah siang puasa. Dia sunah imsak, tidak wajib. Sunah karena menghormati ramadhan dan menjauhi salah prasangka orang. Kalaupun makan, maka sembunyi², menghormati yang puasa.

2.      Anak kecil yang baligh di siang ramadhan dalam keadaan tidak puasa.

3.      Orang gila yang sembuh di siang ramadhan.

4.      Orang kafir yang masuk islam di siang ramadhan.

5.      Musafir yang hilang udzurnya di siang ramadhan dalam keadaan tidak puasa.

6.      Orang sakit yang hilang udzurnya di siang ramadhan dalam keadaan tidak puasa.

Diantara 6 ini, anak kecil yang baligh di tengah siang ramadhan, musafir yang hilang udzurnya, dan orang sakit yang hilang udzurnya… jika mereka puasa, maka wajib di teruskan sampai maghrib.

Yang dimaksud nahar atau siang dalam bahasan puasa adalah mulai dari subuh sampai maghrib, bukan hanya siang jam 11-3 semisal.

Referensi: Kasyifatus saja & Mawsu'ah Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah

Semarang, 14 Maret 2024 M

Rabu, 13 Maret 2024

Sholat Tarowih Express? | Seputar Tarowih dan Witir Bulan Romadhon

 Seputar Tentang Sholat Tarowih dan Witr di Bulan Romadhon

Doc. Penulis

✏ Abdurrahman Bin Farid Al Mutohhar (Habib Amang Muthohar )

Editor: El Faqir El Jatihadi

1. Untuk niat sholat tarowih :

Sholat tarowih bisa dilakukan dengan niat sholat tarowih atau qiyam romadhon

Tidak diperbolehkan untuk niat secara mutlaq


2. Niat sholat witir :

Jika sholat witir dilakukan secara washl (disambung), maka niatnya adalah sholat witr

Jika dilakukan secara fashl (rokaat yang akhir dipisah dari sebelumnya) :

Maka  untuk yang satu rokaat niatnya adalah witr,

sedangkan rokaat sebelumnya (yang genap) boleh memilih untuk diniati sholat lail, muqoddimah witr, sunnah witr atau rok’ataini minal witr, dan tidak sah jika diniati witr saja karena bilangan nya genap bukan ganjil (2 rokaat atau 4 rokaat)


3. Menyertakan Huruf min (من) dalam sholat tarowih dan witr:

Ulama masih berbeda pendapat terkait masalah ini

Apakah seseorang yang melakukan sholat tarowih atau witr dua rokaat harus menyertakan lafadz “min” atau tidak :

- Menurut imam ibnu hajar dan 'ali syabromallisi mengatakan bahwa hukumnya tidak wajib.

Jadi jika melafadzkan “usholli sunnatat tarowih/ sunnatal witr rok’ataini” (tanpa lafadz min) sudah cukup

- Menurut syeikh zakaria al anshori dan imam romli mengatakan wajib menyertakan lafadz min

Lafadznya jadinya begini :

Dalam tarowih : “usholli rok’ataini minat tarowih”

Dalam witr : “usholli rok’ataini minal witr”


4. Mana yang lebih afdhol dalam sholat witr, 3 roka’at sekaligus (satu kali salam) atau dipisah (2 rokaat kemudian 1 rokaat) :

Disini ada istilah Washl dan Fashl : 

- Washl  (disambung), batasan dikatakan washl adalah ketika rokaat  yang terakhir digabung dengan sebelumnya 

- Fashl (terpisah), batasan dikatakan fashl adalah ketika rokaat yang terakhir dipisah dengan sebelumnya

Lalu mana yang lebih utama ?

Bagi orang  yang sholat witr lebih dari satu rokaat, maka yang lebih afdhol (utama) adalah dilakukan secara terpisah (fashl)

Bahkan untuk yang melakukan witr dengan 3 rokaat dimakruh kan hukumnya dilakukan secara washl (disambung seperti sholat maghrib sekali salam)  karena adanya larangan dari Nabi Muhammad untuk tidak menyerupai sholat maghrib


5. Sunnahnya mengqodho tarowih dan witr :

Sholat tarowih dan witr termasuk sholat sunnah dzatu waqtin (sholat yang memiliki waktu) sehingga bagi seseorang yang di malam harinya tidak bisa melakukan tarowih maka disunnahkan untuk mengqodho'nya di siang harinya


6. Bilangan sholat tarowih dan witr :

Minimal bilangan dari sholat tarowih adalah 2 rokaat dan maksimalnya 20 rokaat (kecuali bagi ahli madinah), sehingga sah hukumnya sholat tarowih kurang dari 20 rokaat dan dia mendapatkan pahala tarowih dari sholat tersebut

Walaupun hanya sholat 2 rokaat tetap dapat pahala.

Untuk sholat witr bilangan minimalnya adalah 1 rokaat dan maksimalnya adalah 11 rokaat


7. Waktu dilaksanakan tarowih dan witr :

Masuk waktunya sholat tarowih dan witr adalah setelah melaksanakan sholat isya’ 

Dan keluar waktunya adalah dengan terbitnya fajar shodiq (masuk waktu subuh)

Maka tidak sah jika seseorang yang belum sholat isya’ melaksanakan sholat tarowih dan witr


8. Sholat rowatib lebih afdhol daripada witr dan tarowih:

Dianjurkan untuk orang yang akan melakukan sholat tarowih untuk melakukan sholat ba'dhiyah isya terlebih dahulu, karena sholat rowatib statusnya lebih utama daripada tarowih yang pahalanya lebih banyak

Urutan afdholnya dari 3 sholat tersebut adalah :

1. Sholat ba’dhiyah isya

2. Sholat witr

3. Sholat tarowih

Jadi kerugian besar adalah disaat fokus dalam melakukan tarowih dan witr namun meninggalkan ba’dhiyah isya

Atau sholat tarowih nya lengkap 20 rokaat namun witrnya hanya 3 rokaat (karena witr lebih afdhol dari tarowih)

Jika mau dapat paket lengkap maka sholat ba’dhiyah isya dilanjut tarowih 20 rokaat kemudian dilanjut witr 11 rokaat


9. Bacaan yang dibaca dalam tarowih dan witr:

Dalam sholat tarowih : bisa membaca dari surah ad dhuha kebawah

Dalam witr : jika dilakukan 11 rokaat, maka 2 rokaat-2 rokaat nya bisa membaca al ikhlas dikedua rokaat atau membaca Al Kafirun  di rokaat pertama dan Al Ikhlas dirokaat kedua atau  bisa membaca dari surat al zalzalah kebawah  (ini semua dalam 8 rokaat witr)

Dan khusus yang 3 rokaat terakhir membaca di 2 rokaat pertama surah al a’la dirokaat pertama dan al kafirun di rokaat kedua, kemudian dalam 1 rokaat nya membaca al ikhlas, al falaq dan an naas


10. Mengulang-ulang surat al ikhlas dalam sholat tarowih:

Kesunnahan membaca surah dalam sholat adalah berdasarkan tartib dan urutan yang ada didalam mushhaf al qur'an,  sehingga praktek yang sering dilakukan selama ini yaitu membaca surat mulai dari at takatsur kemudian membaca  surah al ikhlas pada rokaat keduanya adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan), karena tidak sesuai tartib surah dalam al quran dan karena mengulang-ulang surah al ikhlas


11. Melakukan sholat tarowih dan witr dengan 4 rokaat sekali salam:

Untuk sholat tarowih : 

Sholat tarowih wajib dilakukan dengan 2 rokaat satu salam, sehingga ketika ada yang melaksanakan sholat tarowih dengan cara 4 rokaat satu salam, maka sholatnya tidak sah jika dia sengaja dan tahu akan hukum ini, 

jika tidak tahu atau karena lupa maka sholatnya menjadi sholat sunnah mutlaq

Untuk sholat witr :

Boleh dilakukan dengan cara 4 rokaat sekali salam dan sekali tasyahud 

Boleh juga dengan 2 rokaat-2 rokaat


Referensi :

1. Nihayatul muhtaj

2. Busyrol karim

3. Syarah al yaquut an nafiis

4. Hasyiah bujairomi alal manhaj

5. Asnal matoliib

6. Hasyiah i’anah at toliibin 

7. Bughyatul mustarsyidii 

8. Nihayatuzzain


Semarang, 13 Maret 2024 M

Selasa, 12 Maret 2024

Bolehkah Tarowih 4 Rakaat Sekali Salam? | Seputar Tarowih

 Sholat Tarowih 4 Rokaat Sekali Salam


Penulis : Habib Amang Muthohar 

Editor   : El Faqir El Jatihadi 


Banyak terjadi dimasyarakat, yang mana mereka melaksanakan sholat tarowih 4 roka’at satu salam

Lalu bagaimana hukumnya, apakah sah sholatnya?

Jawaban :

Banyak dari kitab-kitab yang mu’tabar yang telah menjelaskan hal ini,

Kesimpulannya adalah : sholat tarowih ini bilangan minimal nya 2 roka’at dan bilangan paling banyak adalah 20 roka’at dan wajib dilakukan 2 rokaat satu salam 2 rokaat satu salam (berarti dalam 20 roka’at terdapat 10x salam)

Maka jika ada orang yang melakukan sholat tarowih 4 roka’at satu salam, maka diperinci :

1. Jika sengaja dan tahu akan hukumnya, maka sholat tarowihnya tidak sah

2. Jika tidah tahu hukumnya atau tidak sengaja, maka sholatnya jatuhnya menjadi sholat sunnah mutlaq karena dia menyalahi aturan yang disyari’atkan


Catatan penting : Dalam sholat tarowih tidak diperbolehkan seseorang niat secara mutlaq, akan tetapi niatnya adalah dengan niat sholat sunnah tarowih atau sholat qiyam romadhon

Yang diniati setiap 2 roka’at 2 roka’at daripada sholat tarowih 


Referensi : 

اعانة الطالبين ١/٣٠٦

ويجب التسليم من كل ركعتين، فلو صلى أربعا منها بتسليمة لم تصح، بخلاف سنة الظهر والعصر والضحى والوتر.

(قوله: ويجب التسليم) الأولى التعبير بفاء التفريع، إذ المقام يقتضيه لأنه مفرع على قوله بعشر تسليمات.


(قوله: فلو صلى أربعا منها) أي أو أكثر.

(وقوله: لم تصح) أي أصلا إن كان عامدا عالما، وإلا صحت له نفلا مطلقا.

فتح الجواد ١/١٦٣

اَلتَّرَاوِيْحُ عِشْرُوْنَ رَكْعَةً , وَيَجِبُ فِيْهَا أَنْ تَكُوْنَ مَثْنَى بِأَنْ يُسَلِّمَ مِنْ كُلِّ رَكْعَتَيْنِ , فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيْمَةٍ لَمْ يَصِحَّ لِشِبْهِهَا بِاْلفَرْضِ فِي طَلَبِ الْجَمَاعَةِ فَلاَ تُغَيَّرُ عَمَّا وَرَدَ بِخِلاَفِ نَحْوِ سُنَّةِ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ عَلَى الْمُعْتَمَدِ .  

نهاية المحتاج ١٢٧/٢

وَلَا تَصِحُّ بِنِيَّةٍ مُطْلَقَةٍ كَمَا فِي الرَّوْضَةِ بَلْ يَنْوِي رَكْعَتَيْنِ مِنْ التَّرَاوِيحِ أَوْ مِنْ قِيَامِ رَمَضَانَ.

وَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيمَةٍ لَمْ يَصِحَّ إنْ كَانَ عَامِدًا عَالِمًا، وَإِلَّا صَارَتْ نَفْلًا مُطْلَقًا؛ لِأَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُوعِ

روضة الطالبين ٣٣٤/١

التَّرَاوِيحُ، عِشْرُونَ رَكْعَةً بِعَشْرِ تَسْلِيمَاتٍ.

قُلْتُ: فَلَوْ صَلَّى أَرْبَعًا بِتَسْلِيمَةٍ، لَمْ يَصِحَّ. ذَكَرُهُ الْقَاضِي حُسَيْنٌ فِي (الْفَتَاوَى) لِأَنَّهُ خِلَافُ الْمَشْرُوعِ

بشرى الكريم ٣١٦ 

و (يسلم) في التراويح حتماً (من كل ركعتين)؛ لشبهها بالفرض في طلب الجماعة، فلا تغير عما ورد، فلو أحرم بأكثر من ركعتين عامداً عالماً .. لم تنعقد، وإلا .. انعقدت نفلاً مطلقاً، 

NB : 20 roka’at adalah bilangan paling banyak dalam tarowih

Jika seseorang melakukan sholat tarowih hanya 8 roka’at saja (tidak mengambil bilangan paling banyak 20), maka dia tetap mendapatkan pahala sholat tarowih

Referensi :

بشرى الكريم ٣١٦

ولو اقتصر على بعض العشرين .. صح وأثيب عليه ثواب التراويح خلافاً لبعضهم


Semarang, 12 Maret 2024 M (2 Ramadhan 1445 H)

Senin, 11 Maret 2024

Seputar Niat Puasa | Sesi Ramadhan 1445 H (2024 M)

 Seputar Niat Puasa

✏️ Abdurrahman Bin Farid Al Mutohhar

Editor : El Faqir El Jatihadi

Rukun puasa ada 3 :

1. Niat

2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa

3. Orang yang berpuasa

Sedikit Pembahasan dalam niat :

Dalam niat, Puasa terbagi menjadi 2:

1. Puasa sunnah :

Maka Dalam puasa sunnah, boleh niat setelah fajar sampai waktu dzuhur dengan syarat setelah fajar belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa

Tidak diwajibkan niat dimalam hari, untuk berpuasa sunnah dikeesokan harinya

2. Puasa fardhu/wajib (romadhon, nadzar dan kafaroh) :

Dalam puasa wajib, maka Diwajibkan untuk Niat didalam hati pada malam hari (dimulai waktunya mulai maghrib sampai terbit fajar atau waktu subuh) dan di sunnahkan untuk melafadzkan niat dengan lisan. 

Dan niat tersebut wajib di ulangi setiap malam pada malam puasa fardhu seperti puasa romadhon,

Dalilnya adalah : 

‎من لم يبيت الصيام قبل الفجرفلا صيام له ( رواه ابو داود , ابن ماجه و احمد)

Artinya : barangsiapa yang tidak berniat semenjak waktu malam sebelum terbit fajar maka tidaklah puasa baginya (tidak sah puasanya)

Dalil diatas bahwa wajib berniat puasa pada malam harinya di khususkan kepada puasa wajib (ramadhan, nadzar, kafarah), ini tidak berlaku dalam puasa sunnah


Kemudian, Dalam puasa fardhu diwajibkan untuk dita’yin (ditentukan) dalam niatnya, romadhon atau nadzar atau kafaroh.

Contoh dalam puasa romadhon seperti ini lafadznya :

‎نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّه تَعَالَى

“Nawaitu showma Ghodin ‘an adaai fardhi syahri romadhooni hadzihis sanaati lillahi ta’aalaa”

Artinya : Saya niat berpuasa besok pada hari bulan ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala


Dan khusus dibulan romadhon, disunnahkan untuk mengikuti pendapat dari Al Imam Malik yang mengatakan cukup diniatkan di malam pertama bulan romadhon untuk melakukan puasa sebulan penuh pada bulan romadhon.

Faidah dalam mengikuti pendapat beliau ada 2 : 

1. Jika meninggal di pertengahan bulan romadhon, maka dia akan diganjar pahala puasa romadhon sebulan penuh.

2. Jika lupa niat dimalam hari pada satu malam di bulan romadhon, maka dikatakan sah puasanya di hari tersebut, karena sudah mengikuti pendapat beliau di awal romadhon.

Lafadznya seperti ini :

‎نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى   

“Nawaitu showma jami’i syahri romadhoni hadzihis sanati taqliidan lil imam malik fardhon lillahi ta’aalaa”

Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan romadhon tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, disebabkan fardhu karena Allah Taala”

Jika seseorang berniat puasa dimalam pertama dibulan romadhon dengan niatan puasa seperti diatas yaitu niat berpuasa selama sebulan penuh, maka hal tersebut tidak bisa menggugurkan kewajiban dari niat disetiap malam pada bulan romadhon

Niat tersebut hanya mencukupi di hari pertamanya saja,

Akan tetapi disunnahkan bagi seseorang untuk berniat puasa dengan cara seperti itu, artinya berniat melakukan puasa di seluruh hari-hari Ramadhan, di malam pertama bulan romadhon, supaya jika sewaktu-waktu ada satu hari yang lupa diniati puasa, maka hari tersebut terhitung sebagai puasa yang sah, seperti pendapat Imam Malik, 

Sebagaimana disunahkan juga bagi seseorang untuk berniat puasa di awal hari yang pada malamnya lupa berniat agar hari tersebut terhitung sah puasanya, seperti pendapat Abu Hanifah (yang berpendapat tidak diwajibkan niat puasa pada malam hari)

Namun, kesunahan ini adalah jika orang yang berpuasa bertaqlid (mengikuti) kepada madzhab beliau dalam masalah ini, jika tidak, maka ia telah melakukan ibadah yang rusak/fasid menurut keyakinannya dan demikian ini adalah haram hukumnya.

Semarang, 11 Maret 2024 (1 Ramadhan 1445 H)

Realistis Itu Seperti Apa? | Dr. Fahruddin Faiz

Hidup Realistis Jauhi Beban Hidup 1. Konsep Self Reservation. Lestarikan dirimu, penuhi semua hobi kesenangan secukupnya.  2. He who lives i...

Most Viewed || Banyak Dilihat