Seputar
Imsak Ramadhan
Beberapa
Catatan
1.
Hakikat puasa
secara syara’ adalah imsak (menjaga) dari semua hal yang
membatalkan dengan cara tertentu.
2.
Orang yang
sengaja tidak berpuasa dan meyakini kewajiban berpuasa, maka orang itu dipenjara
dan dilarang untuk makan minum pada siang hari sebagaimana orang yang berpuasa.
3.
Melafadzkan
niat adalah sunnah. Kewajiban niat pada puasa Ramadan adalah di dalam hati.
4.
Tatkala seseorang
lupa niat malam harinya hingga terbit fajar, maka puasanya tidak dianggap dan
wajib imsak ihurmatil waqti.
5.
Batas kewajiban
imsak adalah:
a.
Orang yang
diperbolehkan ifthor tidak wajib imsak, tetapi disunnahkan.
Seperti: orang yang sakit dan
musafir.
b.
Orang yang tidak
diperbolehkan ifthor wajib imsak.
Sumber:
Nihayatuzzein
Tambahan
Gus Syihabuddin Dimyathi
[1]
Orang-orang yang ga puasa, dia wajib qodzo' dan wajib menahan diri dari perkara
yang membatalkan puasa dari pagi sampai malam, yaitu;
1.
Sengaja
batalin puasa. Misal siang-siang sengaja makan. Maka suapan pertama haram,
sudah batal puasa. Suapan kedua dst juga haram walaupun sudah ga puasa. Jadi
semakin nambah suapan, atau minum atau rokok, semakin menumpuk dosanya.
من أفطر يومًا من رمضان لم يقبل منه صيام الدهر وإن صامه
"Siapa yang sengaja membatalkan satu hari puasa ramadhan, maka
Allah ga akan menerima puasanya, walaupun ia puasa seumur hidup”.
Begitu juga orang yang melakukan helah (muslihat) menghindari kafaroh
udzma dari jimak di siang ramadhan dengan cara makan dulu. Makannya haram,
batalin puasa tanpa udzur yang di ancam syariat, jima' setelah makan itu juga
haram walaupun kepada istri sendiri. Haramnya dari sisi dia seharusnya wajib
imsak menahan diri.
Dalam hal ini jomblo lebih aman.
2.
Orang yang
tidak niat puasa di malam hari, baik sengaja maupun tidak.
Puasanya tidak sah dan wajib imsak (menahan diri melakukan perkara yang
membatalkan puasa).
Niat puasa waktunya mulai maghrib sampai sebelum subuh.
Catatan: jangan lupa keterangan niat ala Maliki atau Hanafi.
3.
Orang yang
sahur karena mengira masih malam, ternyata sudah masuk subuh.
Puasanya tidak sah dan wajib imsak. Sama juga sudah adzan malah masih makan
karena mengira masih boleh makan, maka puasanya ga sah, wajib qodho', dan di hari
itu wajib imsak sampai Maghrib.
4.
Orang yang
berbuka karena mengira sudah maghrib, ternyata belum.
5.
Orang yang
mengira tanggalnya 30 sya'ban, siangnya baru sadar ternyata
hari itu 1 ramadhan. Wajib imsak.
6.
Orang yang
kumur maupun istinsyaq (menghirup air kedalam hidung) saat
wudhu yang berlebihan kemudian air masuk ke dalam. Puasanya batal dan wajib
imsak.
Maksud "dalam" ketika hidung adalah janur hidung atau
al-khoysum, dan ketika mulut adalah makhraj kho' dan ada yg berpendapat makhraj
ح. Jadi kalau tidak melewati batas ini, ga
batal.
[2]
Orang-orang yang ga puasa dan ga wajib imsak di siang ramadhan, imsak bagi
mereka ini hukumnya sunah, yaitu :
1.
Wanita haid
atau nifas yang berhenti darahnya di tengah siang puasa. Dia sunah imsak, tidak
wajib. Sunah karena menghormati ramadhan dan menjauhi salah prasangka orang.
Kalaupun makan, maka sembunyi², menghormati yang puasa.
2.
Anak kecil
yang baligh di siang ramadhan dalam keadaan tidak puasa.
3.
Orang gila
yang sembuh di siang ramadhan.
4.
Orang kafir
yang masuk islam di siang ramadhan.
5.
Musafir yang
hilang udzurnya di siang ramadhan dalam keadaan tidak puasa.
6.
Orang sakit
yang hilang udzurnya di siang ramadhan dalam keadaan tidak puasa.
Diantara 6 ini, anak kecil yang baligh di tengah siang ramadhan, musafir
yang hilang udzurnya, dan orang sakit yang hilang udzurnya… jika mereka puasa,
maka wajib di teruskan sampai maghrib.
Yang dimaksud nahar atau siang dalam bahasan puasa adalah mulai dari
subuh sampai maghrib, bukan hanya siang jam 11-3 semisal.
Referensi: Kasyifatus saja & Mawsu'ah Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah
Semarang, 14 Maret 2024 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar