All about education All about the process All about efforts All about knowledges Keep your istiqamah
Rabu, 28 November 2018
ANALYSIS OF INTERNATIONAL JOURNAL (Daspros 1 SMT 5)
link journal: http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/44.pdf
http://www.ijern.com/journal/2015/January-2015/44.pdf

Rabu, 07 November 2018
Shalat Istisqo’ (TM) || Sebuah Wujud Penghambaan
بسم الله الرحمن الرحيم
TUGAS
MANDIRI
TERJEMAH
KITAB FATHUL QORIB
Fasal
tentang hukum-hukum shalat istisqo’
NAMA
: SUNARLAN (KANG NARLAN)
MULAI
MENULIS : MALAM RABU, 27 MUHARROM 1438 H (17/10/17 M)
Fasal yang
menerangkan mengenai hukum-hukum shalat istisqo’[1]
(memohon hujan dari Allah SWT).
Shalat
istisqo’[2]
hukumnya sunnah[3]
bagi orang yang menetap (muqim) dan orang yang sedang bepergian (musafir)[4] ketika hajat[5]
disebabkan tidak ada hujan atau surutnya mata air dan sejenisnya[6].
|
( فَصْلٌ ) فِي
اَحْكَامِ صَلَاةِ الْاِسْتِسْقَاءِ اَيْ طَلَبِ السُّقْيَا مِنَ اللهِ تَعَالَى
(وَصَلَا ةُ الْاِسْتِسْقَاءِ مَسْنُوْنَةٌ) لِمُقِيْمٍ وَمُسَافِرٍ عِنْدَ
الْحَاجَةِ مِنِ انْقِطَاعِ غَيْثٍ أَوْ عَيْنِ مَاءٍ وَنَحْوِ ذَلِكَ
|
Shalat
istisqo’ diulangi 2 kali atau lebih jika Allah SWT belum memberikan rohmah
berupa hujan.
|
وَتُعَادُ صَلَاةُ الْاِسْتِسْقَاءِ
ثَانِيًا وَاَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ اِنْ لَمْ يُسْقَوْا حَتَّى يَسْقِيَهُمُ اللهُ
|
Imam (dan
sejenisnya[7])
menyuruh masyarakat untuk bertaubat[8], dan wajib bagi mereka melakukan perintah imam, seperti fatwa[9]
dari Imam Nawawi (Abu Zakariya Yahya bin Syarof an-Nawawiyy). Taubat dari
segala dosa hukumnya wajib, baik imam menyuruh taubat maupun tidak.
|
(فَيَأْمُرُهُمُ
الْاِمَامُ) وَنَحْوُهُ (بِالتَّوْبَةِ) وَيَلْزَمُهُمْ اِمْتِثَالُ اَمْرِهِ كَمَا
اَفْتَى بِهِ النَّوَوِىُّ وَالتَّوْبَةُ مِنَ الذُّنُوْبِ وَاجِبَةٌ اَمَرَ
الْاِمَامُ بِهَا اَوْ لَا
|
dan –selain taubat, imam juga menyuruh mereka- bersodaqoh,
menghilangkan kedholimam kepada hamba Allah, berbuat baik kepada musuh-musuh
dan berpuasa[10]
selama 3 hari[11]
sebelum keluar untuk melakukan shalat istisqo’, sehingga puasa di hari ketika
keluar melaksanakan shalat istisqo’ adalah puasa hari keempat.
|
(وَالصَّدَقَةِ
وَالْخُرُوْجِ مِنَ الْمَظَالِمِ) لِلْعِبَادِ (وَمُصَالَحَةِ الْاَعْدَاءِ
وَصِيَامِ ثَلَاثَةِ اَيَّامٍ) قَبْلَ مِيْعَادِ الْخُرُوْجِ فَيَكُوْنُ بِهِ
اَرْبَعَةً
|
Kemudian imam
dan masyarakat keluar untuk menunaikan shalat istisqo’ di hari keempat dalam keadaan berpuasa, tidak memakai minyak wangi dan tidak
berhias diri, akan tetapi memakai pakaian yang sederhana[12],
-lafadz ثِيَابِ
بِذْلَةٍ -dengan titik satunya
huruf ba’ yang berkasroh dan titik satunya dzal yang dibaca sukun, maksud
dari pakaian sederhana ialah pakaian yang biasa dipakai untuk bekerja.
|
(ثُمَّ
يَخْرُجُ بِهِمْ فِي الْيَوْمِ الْرَابِعِ) صِيَامًا غَيْرَ مُتَطَيِّبِيْنَ
وَلَا مُتَزَيِّنِيْنَ بَلْ يَخْرُجُوْنَ (فِى ثِيَابِ بِذْلَةٍ) بِمُوَحِّدَةٍ
مَكْسُوْرَةٍ وَذَالٍ مُعْجَمَةٍ سَاكِنَةٍ وَهِيَ مَا يَلْبَسُ مِنْ ثِيَابِ
الْمُهِنَّةِ وَقْتَ الْعَمَلِ
|
dan –selain taubat, imam juga menyuruh mereka- tenang
(khusyu’) dan ndepe-ndepe (khudhu’ dan merasa hina).
Masyarakat
keluar untuk menunaikan shalat istisqo’ bersama anak-anak kecil[13],
orang-orang tua, orang-orang yang lemah dan binatang-binatang peliharaan[14].
|
(وَاسْتِكَانَةٍ)
اَىْ خُشوْعٍ (وَتَضَرُّعٍ) اَىْ خُضُوْعٍ وَتَذَلُّلٍ وَيَخْرُجُوْنَ مَعَهُمُ
الصِّبْيَانُ وَالشُّيُوْخُ وَالْعَجَائِزُ وَالْبَهَائِمُ
|
[1] Terdapat tiga macam istisqo’. Pertama, tingkatan terendah, dimaknai
sebatas do’a. Kedua, dimaknai sebagai do’a setelah shalat -meskipun shalat
sunnah- dan pada khutbah Jum’at. Ketiga, dimaknai sebagai shalat dan khutbah.
(Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
Sejarah
shalat istisqo’ dalam kitab Bajuri
Asal
muasal shalat istisqo’ adalah itba’ Baginda Rasulullah dan kalamullah “الاية... واذاستسقى موسى لقومه....”ز
Shalat istisqo’
disyari’atkan pada tahun 6 Hijriyyah.
[2]
Istisqo’ menurut etimologi artinya memohon siraman (hujan), sedangkan menurut
syari’at artinya permohonan hujan yang dilakukan oleh seluruh atau sebagian
hamba dari Allah SWT ketika membutuhkan hujan. (Busyrol Kariim hal. 23)
[3]
Sunnah muakkad bagi setiap individu. (Busyrol Kariim hal. 23)
Sunnah
muakkad jika tidak diperintaah oleh imam. Apabila imam memerintah untuk shalat
istisqo’ maka hukum shalat istisqo’ menjadi wajib. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86
& Hasyiyah Bajuri hal 231)
[4]
Muqim dan musafir, artinya merdeka dan budak, baligh dan belum baligh,
laki-laki dan perempuan, jama’ah dan munfarid. (Hasyiyah Bajuri hal 231)
[5] Jika tiada hajat, maka tidak diperbolehkan melakukan shalat istisqo’,
bahkan Iman Hafnawi menyatakan shalat istisqo’nya tidah sah. (Hasyiyah Bajuri
hal 231)
[6]
Asinnya air atau sedikitnya air sekiranya tidak cukup. (Tausyih Ibnu Qosim hal.
86 & Hasyiyah Bajuri hal 231)
(Tambahan
informasi) Pertama kali Allah
menciptakan air seluruhnya manis, pohon
tak berduri, hewan buas hidup berdampingan dengan manusia. Namun hal
tersebut berubah ketika peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Qobil terhadap
Habil, saudara kandungnya. Hampir seluruh air menjadi asin, duri mulai tumbuh
pada pohon-pohon, dan hewan buas menjauh dari manusia dan berkata, “Orang yang
membunuh saudaranya termasuk orang yang tidak beriman”. (Hasyiyah Bajuri hal
231)
[7]
Seperti hakim (qodhi) dan orang yang diikuti. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[8]
Taubat dari segala jenis kemaksiatan berupa perbuatan dan ucapan. Syarat taubat
ada 3: menyesali masa lalu, tidak melakukan kemaksiatan, dan berazam untuk
tidak mengulanginya di masa mendatang. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[9]
Puasa dengan perintah imam hukumnya wajib, dan wajib mabiitunniyyat.
Barang siapa yang tidak mabiitunniyyat maka berdosa. (Tausyih Ibnu Qosim
hal. 86)
[10]
Bagi orang-orang yang mampu. Puasa menolong pada riyadhoh dan khusyu’.(Busyrol
Kariim hal. 23)
[11]
Puasa secara berkelanjutan -imam juga ikut berpuasa- meskipun bersamaan dengan
puasa nadzar, qodho’, kafarot, atau Senin Kamis. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[12]
Pakaian untuk melayani (khidmah) karena pakaian tersebut patut untuk
menunjukkan kemiskinan/kebutuhan. (Busyrol Kariim hal. 23)
Pakaian
yang tidak baru, yang biasa digunakan ketika bekerja, tidak terkesan
mewah. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 87)
[13]
Meskipun belum mumayyiz, karena do’a mereka lebih dekat dengan ijabah. (Busyrol
Kariim hal. 24)
[14]
Karena semua makhluq membutuhkan fadhol Allah SWT berupa air. (Busyrol Kariim
hal. 23)

SHOLAT ISTISQO' (TM Madrosah Diniyyah Salafiyyah Al Asror)
بسم الله الرحمن الرحيم
TUGAS MANDIRI
TERJEMAH KITAB FATHUL QORIB
Fasal tentang hukum-hukum shalat istisqo’
NAMA : SUNARLAN (KANG NARLAN)
TTL :
REMBANG, 15 SEPTEMBER 1998
ALAMAT :
DESA JATIHADI 01/IV, KEC. SUMBER, KAB. REMBANG, JATENG
MULAI MENULIS :
MALAM RABU, 27 MUHARROM 1438 H (17/10/17
M)
(
فَصْلٌ ) فِي اَحْكَامِ صَلَاةِ الْاِسْتِسْقَاءِ اَيْ طَلَبِ السُّقْيَا مِنَ
اللهِ تَعَالَى (وَصَلَا ةُ الْاِسْتِسْقَاءِ مَسْنُوْنَةٌ) لِمُقِيْمٍ وَمُسَافِرٍ
عِنْدَ الْحَاجَةِ مِنِ انْقِطَاعِ غَيْثٍ أَوْ عَيْنِ مَاءٍ وَنَحْوِ ذَلِكَ وَتُعَادُ
صَلَاةُ الْاِسْتِسْقَاءِ ثَانِيًا وَاَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ اِنْ لَمْ يُسْقَوْا حَتَّى
يَسْقِيَهُمُ اللهُ (فَيَأْمُرُهُمُ الْاِمَامُ) وَنَحْوُهُ (بِالتَّوْبَةِ) وَيَلْزَمُهُمْ
اِمْتِثَالُ اَمْرِهِ كَمَا اَفْتَى بِهِ النَّوَوِىُّ وَالتَّوْبَةُ مِنَ الذُّنُوْبِ
وَاجِبَةٌ اَمَرَ الْاِمَامُ بِهَا اَوْ لَا (وَالصَّدَقَةِ وَالْخُرُوْجِ مِنَ الْمَظَالِمِ)
لِلْعِبَادِ (وَمُصَالَحَةِ الْاَعْدَاءِ وَصِيَامِ ثَلَاثَةِ اَيَّامٍ) قَبْلَ مِيْعَادِ
الْخُرُوْجِ فَيَكُوْنُ بِهِ اَرْبَعَةً (ثُمَّ يَخْرُجُ بِهِمْ فِي الْيَوْمِ الْرَابِعِ)
صِيَامًا غَيْرَ مُتَطَيِّبِيْنَ وَلَا مُتَزَيِّنِيْنَ بَلْ يَخْرُجُوْنَ (فِى ثِيَابِ
بِذْلَةٍ) بِمُوَحِّدَةٍ مَكْسُوْرَةٍ وَذَالٍ مُعْجَمَةٍ سَاكِنَةٍ وَهِيَ مَا يَلْبَسُ
مِنْ ثِيَابِ الْمُهِنَّةِ وَقْتَ الْعَمَلِ (وَاسْتِكَانَةٍ) اَىْ خُشوْعٍ (وَتَضَرُّعٍ)
اَىْ خُضُوْعٍ وَتَذَلُّلٍ وَيَخْرُجُوْنَ مَعَهُمُ الصِّبْيَانُ وَالشُّيُوْخُ وَالْعَجَائِزُ
وَالْبَهَائِمُ
Terjemah
singkat:
Fasal yang menerangkan mengenai hukum-hukum shalat istisqo’[1] (memohon
hujan dari Allah SWT).
Shalat istisqo’[2]
disunnahkan[3]
bagi orang yang menetap (muqim) dan orang yang sedang bepergian (musafir)[4] ketika hajat disebabkan tidak ada hujan atau surutnya mata air dan
sejenisnya[5]. Shalat
istisqo’ diulangi 2 kali atau lebih jika Allah SWT belum memberikan rohmah
berupa hujan.
Imam(dan sejenisnya[6])
menyuruh masyarakat untuk bertaubat[7], dan wajib bagi mereka melakukan perintah imam, seperti fatwa[8] dari
Imam Nawawi (Abu Zakariya Yahya bin Syarof an-Nawawiyy). Taubat dari segala
dosa hukumnya wajib, baik imam menyuruh taubat maupun tidak.
dan –selain taubat, imam juga menyuruh
mereka- bersodaqoh, menghilangkan kedholimam kepada hamba Allah, berbuat
baik kepada musuh-musuh dan berpuasa[9]
selama 3 hari[10]
sebelum keluar untuk melakukan shalat istisqo’, sehingga puasa di hari ketika
keluar melaksanakan shalat istisqo’ adalah puasa hari keempat (total puasa: 4
hari).
Kemudian imam dan masyarakat keluar untuk menunaikan shalat
istisqo’ di hari keempat dalam keadaan
berpuasa, tidak memakai minyak wangi dan tidak berhias diri, akan tetapi
memakai pakaian yang sederhana[11], -lafadz ثِيَابِ بِذْلَةٍ -dengan titik satunya huruf ba’ yang berkasroh dan titik
satunya dzal yang dibaca sukun, maksud dari pakaian sederhana ialah pakaian
yang biasa dipakai untuk bekerja.
dan –selain taubat, imam juga menyuruh
mereka- tenang (khusyu’) dan ndepe-ndepe (khudhu’ dan merasa
hina).
Masyarakat keluar untuk menunaikan shalat istisqo’ bersama
anak-anak kecil[12],
orang-orang tua, orang-orang yang lemah dan binatang-binatang peliharaan[13].
DAFTAR
PUSTAKA
Busyrol Kariim oleh Syeikh Sa’id bin Muhammad
Tausyih Ibnu Qosim oleh Abi Abdillah Muhammad bin Qosim Asysyafi’i
Hasyiyah Bajuri
[1] Terdapat tiga macam istisqo’. Pertama, tingkatan terendah, dimaknai
sebatas do’a. Kedua, dimaknai sebagai do’a setelah shalat -meskipun shalat
sunnah- dan pada khutbah Jum’at. Ketiga, dimaknai sebagai shalat dan khutbah.
(Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[2]
Istisqo’ menurut etimologi artinya memohon siraman (hujan), sedangkan menurut
syari’at artinya permohonan hujan yang dilakukan oleh seluruh atau sebagian
hamba dari Allah SWT ketika membutuhkan hujan. (Busyrol Kariim hal. 23)
[3] Sunnah
muakkad bagi setiap individu. (Busyrol Kariim hal. 23)
Sunnah
muakkad jika tidak diperintaah oleh imam. Apabila imam memerintah untuk shalat
istisqo’ maka hukum shalat istisqo’ menjadi wajib. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[4]
Muqim dan musafir, artinya merdeka dan budak, baligh dan belum baligh,
laki-laki dan perempuan, jama’ah dan munfarid. (Hasyiyah Bajuri hal 231)
[6]
Seperti hakim (qodhi) dan orang yang diikuti. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[7]
Taubat dari segala jenis kemaksiatan berupa perbuatan dan ucapan. Syarat taubat
ada 3: menyesali masa lalu, tidak melakukan kemaksiatan, dan berazam untuk
tidak mengulanginya di masa mendatang. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[8]
Puasa dengan perintah imam hukumnya wajib, dan wajib mabiitunniyyat.
Barang siapa yang tidak mabiitunniyyat maka berdosa. (Tausyih Ibnu Qosim
hal. 86)
[9]
Bagi orang-orang yang mampu. Puasa menolong pada riyadhoh dan khusyu’.(Busyrol
Kariim hal. 23)
[10]
Puasa secara berkelanjutan -imam juga ikut berpuasa- meskipun bersamaan dengan
puasa nadzar, qodho’, kafarot, atau Senin Kamis. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 86)
[11] Pakaian
untuk melayani (khidmah) karena pakaian tersebut patut untuk menunjukkan
kemiskinan/kebutuhan. (Busyrol Kariim hal. 23)
Pakaian
yang tidak baru, yang biasa digunakan ketika bekerja, tidak terkesan mewah. (Tausyih Ibnu Qosim hal. 87)
[12]
Meskipun belum mumayyiz, karena do’a mereka lebih dekat dengan ijabah. (Busyrol
Kariim hal. 24)
[13]
Karena semua makhluq membutuhkan fadhol Allah SWT berupa air. (Busyrol Kariim
hal. 23)

PESONA BUDAYA NUSANTARA (Culture Poetry)
PBN
Buah Karya: Sunarlan
Written on Wednesday, Nov 7th 2018 in D10
Buah Karya: Sunarlan
Written on Wednesday, Nov 7th 2018 in D10

Kamis, 07 Juni 2018
Obsevasi SMP N 22 Semarang

LAPORAN OBSERVASI
PERMASALAHAN KELAS KETIKA PROSES
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 22 SEMARANG
TUGAS MATA KULIAH
ANALYSIS OF MATHEMATICS CURRICULUM 1
Disusun oleh :
Dimas Yusuf
Baharudin (4101416017)
Sunarlan (4101416062)
Afwah Tasnim
Fauzia (4101416141)
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi Permasalahan Kelas Ketika Proses Pembelajaran Matematika Di SMP Negeri 22 Semarang.
Laporan ini
telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir
kata kami berharap semoga laporan ini
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Semarang, 2 Juni 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1..... Latar Belakang................................................................................. 1
1.2..... Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.3..... Tujuan.............................................................................................. 2
1.4..... Manfaat............................................................................................ 2
BAB 2. HASIL PENGAMATAN................................................................. 3
2.1..... Waktu dan Tempat Observasi.......................................................... 3
2.2..... Objek Observasi............................................................................... 3
2.3..... Hasil Observasi................................................................................ 3
BAB 3. PEMBAHASAN.............................................................................. 7
3.1..... Permasalahan ketika Proses
Pembelajaran Matematika 7
3.2..... Evaluasi............................................................................................ 8
BAB 4. PENUTUP...................................................................................... 11
4.1..... Simpulan........................................................................................ 11
4.2..... Saran.............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 12
PENDAHULUAN
Sejak tahun 2013, sistem pendidikan di Indonesia
telah menggunakan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lebih
mengedepankan pembentukan karakter melalui proses pembelajaran di sekolah.
Banyak pandangan dari berbagai pihak yang menanggapi berlakunya sistem
kurikulum 2013 tersebut. Ada yang berpendapat kurikulum 2013 menguntungkan bagi
kemajuan pendidikan di Indonesia, namun ada juga yang berpendapat kurikulum
2013 akan menyusahkan para siswa dalam menerima materi yang seharusnya ia
peroleh. Siswa yang sudah terbiasa belajar dengan guru kini harus menggali
materi sendiri untuk mendapatkan materi yang ada di silabus. Peran guru kini
juga semakin kompleks dalam menilai para siswanya di berbagai aspek karena
banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam sebuah penilaian. Terutama
penilaian sikap, guru diwajibkan untuk tahu karakteristik setiap siswa dengan
tujuan sebagai bahan pertimbangan nilai di akhir penilaian.
Dalam proses mengajar, guru harus mampu memilih
metode yang efisien dan efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat terpenuhi
secara optimal. Pelaksanaan suatu metode pembelajaran diperlukan satu atau
lebih teknik karena guru tidak hanya bertindak sebagai penyampai informasi
tetapi juga sebagai director and
fasilitator of learning.
Dalam mata pelajaran Matematika yang dikenal
memiliki tingkat kesulitan belajar yang tinggi bagi siswa, maka sudah
seharusnya guru bisa mengubah pandangan tersebut dengan memberikan pengajaran
yang membuat siswa bisa aktif belajar. Terlebih setiap kelas memiliki masalah dalam proses pembelajaran
Matematika baik yang bersumber dari guru, siswa maupun lingkungannya. Sehingga
tergantung bagaimana guru mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
pembelajaran tersebut sehingga proses pembelajaran Matematika dapat terlaksana
secara optimal.
Oleh karena itu, kami menyusun laporan observasi ini
yang sebelumnya telah didahului dengan melakukan observasi yang bertujuan untuk
mengetahui penerapan kurikulum 2013, serta bagaimana sistem pembelajaran di
sekolah, cara seorang guru dalam memainkan perannya untuk mengajar para siswanya,
bagaimana siswa merespon atas apa yang diajarkan oleh gurunya, bagaimana cara
mereka mempresentasikan hasil kerja mereka.
Berdasarkan
latar belakang yang telah penulis paparkan diatas, maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain.
a.
Apa
saja permasalahan yang terjadi di kelas saat proses pembelajaran matematika?
b.
Bagaimana
cara untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi di kelas saat proses
pembelajaran matematika?
Tujuan
dari penelitian ini,
adalah.
a.
Untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas saat proses pembelajaran
matematika.
b.
Untuk
mengetahui cara untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi di kelas saat
proses pembelajaran matematika.
1.4. Manfaat
Manfaat
dari penelitian ini,
adalah.
a.
Dapat
mengetahui permasalahan yang terjadi di kelas saat proses pembelajaran
matematika.
b. Dapat mengetahui cara untuk menanggulangi
permasalahan yang terjadi di kelas saat proses pembelajaran matematika.
BAB II
HASIL PENGAMATAN
1.
2.
2.1.
Waktu dan
Tempat Observasi
Observasi dilakukan di
SMP Negeri 22 Semarang, pada
Hari : Rabu
Tanggal : 2 Mei 2018
Waktu : 12.40 – 13.40
Kelas : VIII B
2.2. Objek Observasi
1.
Guru
-
Nama : Bapak Khoirum
-
Mata Pelajaran : Matematika
2.
Siswa
-
Jumlah : Laki-laki : 15
Perempuan :
20
-
Kelas : VIII B Semester Genap 2017/2018
2.3. Hasil Observasi
a.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal
-
Membuka pelajaran
Guru memasuki kelas dan memberi sapaan
serta salam, kemudian siswa menjawab sapaan serta salam dari guru. Guru
mempersilakan salah satu siswa memimpin do’a, siswa membaca do’a sebelum
memulai proses pembelajaran. Guru mengabsen kehadiran siswa.
-
Mempersiapkan
perlengkapan belajar mengajar
Guru bersama siswa
mempersiapkan buku-buku pelajaran seperti buku tulis dan buku paket serta
perlengkapan belajar lainnya yaitu bolpoin, spidol, dan lain sebagainya.
-
Apresepsi
Setelah perlengkapan
belajar mengajar dipersiapkan dengan baik. Guru mulai memotivasi siswa dan bertanya
sedikit materi pembelajaran sebelumnya. Kemudian guru memberi tahu kembali
materi pembelajaran yang akan dibahas hari ini. Guru bertanya tentang kesiapan siswa
serta bertanya siapa yang sudah belajar semalam.
2.
Kegiatan Inti
-
Guru menjelaskan
materi pelajaran
Guru menjelaskan
materi pelajaran hari ini yakni tentang Statistika. Guru menjelaskan secara
singkat cara menentukan mean (rata-rata),
median, modus serta penulisan dan
arti simbol-simbol yang digunakan.
-
Melakukan tanya jawab
Proses tanya jawab antara guru dan siswa dilakukan saat
guru sedang menjelaskan dan saat guru telah selesai
menjelaskan materi pelajaran. Setelah guru selesai menjelaskan materi
pelajaran, guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika masih ada
materi yang belum jelas. Karena pada saat itu tidak ada yang bertanya, kemudian
guru berbalik tanya kepada siswa tentang materi yang baru saja diajarkan untuk
memastikan bahwa siswa benar-benar paham.
-
Guru memberikan soal
latihan
Setelah proses tanya
jawab selesai dan siswa sudah dianggap paham dengan materi yang diajarkan, guru
bersama siswa membahas contoh soal yang ada di buku paket dan mempersilahkan
siswa untuk bertanya kembli jika ada yang belum dipahami. Kemudian guru
menugaskan siswa mengerjakan 10 soal latihan yang ada di buku paket.
Contoh soal tersebut sebagai berikut:
Banyak siswa di suatu kelas adalah 30 anak.
Banyak siswa perempuan 17 anak. Selisih rata-rata nilai ulangan matematika
siswa laki-laki dan perempuan adalah 0,6. Rata-rata nilai ulangan matematika
suatu kelas adalah 6,76. Jika rata-rata nilai siswa laki-laki lebih tinggi
daripada rata-rata nilai siswa perempuan, berapakah rata-rata nilai siswa
laki-laki?
-
Siswa berdiskusi soal
latihan
Dalam mengerjakan soal
latihan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi bersama
temannya agar lebih mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan
guru. Ketika menunggu siswa mengerjakan soal latihan, guru juga berkeliling
memantau siswa yang tidak mengerjakan soal latihan serta bertanya apakah siswa menemukan
kesulitan.
-
Siswa menuliskan
jawaban dari soal latihan di papan tulis
Guru meminta beberapa siswa yang sudah menyelesaikan
soal latihan, untuk menuliskan hasil pekerjaanya di papan tulis dan dibahas
secara bersama-sama oleh guru beserta siswa.
-
Guru mengarahkan siswa
Apabila
guru masih menemui siswa yang belum memahami dengan baik bagaimana cara
mengerjakan soal yang telah diberikan, guru segera menghampiri dan mengarahkan siswa
tersebut.
3.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran, memberikan
beberapa nasihat. Kemudian menutup pertemuan dengan mengucapkan salam dan
meninggalkan kelas.
b.
Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sistem pembelajaran yang cocok
dengan kinerja otak untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara
menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. CTL
disebut pendekatan kontektual karena konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.
c. Media Pembelajaran
Media yang digunakan adalah media cetak, yaitu buku paket
Matematika untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester Genap Produksi Kemendikbud
Republik Indonesia Edisi Revisi 2017. Sedangkan alat pembelajaran yang
digunakan yaitu papan tulis, buku tulis, spidol, dan bolpoin.
d.
Waktu Pembelajaran
Waktu yang digunakan adalah 3 jam pelajaran (3 x 40 menit).
e.
Pengelolaan Kelas
1.
Pengelompokan Siswa
Pada kelas ini, pengelompokan hanya dilakukan permeja. Dimana
satu meja ditempati oleh dua siswa. Dalam satu meja tidak ada yang duduk
berbeda jenis kelamin. siswa perempuan lebih banyak daripada siswa laki-laki. Siswa
laki-laki lebih banyak mengisi bangku bagian belakang, sedangkan siswa perempuan
mengisi bangku di bagian depan.
2.
Suasana Proses Belajar
Suasana pada awal pembelajaran tenang, dan siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan cukup baik sehingga guru menjelaskan materi pembelajaran
dengan mudah. Setelah setengah pelajaran berlangsung kondisi kelas mulai
mencair, guru semakin santai dalam mengajar sehingga suasana kelas menjadi
sedikit ribut, guru juga kadang-kadang membuat guyonan agar siswa tidak mengantuk di dalam kelas, namun dalam hal
ini guru tidak membuat siswa-siswi menambah kegaduhan dan konsentrasi siswa
jadi terpecah belah.
BAB III
PEMBAHASAN
3.
3.1.
Permasalahan
di Kelas Ketika Proses Pembelajaran Matematika.
Setiap kelas di sekolah pasti memiliki masalah tentang
proses pembelajaran baik pelajaran matematika maupun pelajaran lainnya. Berikut
adalah permasalahan
yang terjadi di kelas ketika proses pembelajaran matematika.
1. Permasalahan ketika proses pembelajaran
Pada
kegiatan inti, guru tidak memberikan reward
kepada siswa yang dapat mengerjakan latihan soal secara langsung, sehingga siswa
tidak tertarik untuk aktif maju mengerjakan pekerjaannya di papan tulis.
Serta guru tidak memberikan penguatan pada siswa
yang belum bisa menyelesaikan soal latihan yang di berikan oleh guru, sehingga siswa
tidak dapat belajar kembali dengan soal-soal yang sejenis. Saat siswa berdiskusi mengerjakan soal-soal latihan,
tidak semua siswa aktif berdiskusi. Banyak siswa yang terlihat santai dan hanya
mencontek pekerjaan teman. Pada kegiatan akhir,
guru tidak memberikan soal latihan yang besumber dari buku cetak Matematika
lain untuk tambahan pekerjaan siswa dirumah.
2. Pengelolaan Kelas
a. Pengelompokan Siswa
Bila dilihat dari
segi tempat duduk, banyak siswa laki-laki yang duduk di bangku belakang sehingga
berbicara sendiri dengan temannya ketika guru menerangkan. Serta pengaturan
tempat duduk tidak sesuai postur badan siswa, contohnya ada anak yang memiliki postur badan yang
kecil duduk di belakang sehingga mengalami kesulitan untuk melihat papan tulis
karena terhalang oleh temannya.
b. Suasana Proses Belajar
Suasana ruang kelas saat pelajaran
berlangsung terkendali. Namun jika guru memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa,
siswa
menjawab secara bersamaan dan tidak diawali dengan tunjuk tangan terlebih
dahulu sehingga membuat kelas menjadi ramai. Ada juga beberapa siswa
yang menjawab pertanyaan guru dengan candaan sehingga membuat keadaan kelas
menjadi gaduh karena semua siswa tertawa.
Ketika mengerjakan soal latihan, banyak siswa
yang menghitung menggunakan bantuan kalulator di smartphone sehingga ditakutkan
jika siswa tersebut menyalahgunakan fungsi
smartphone itu sendiri, dan membuat siswa tidak fokus.
Ada juga siswa yang tidak mengerjakan soal yang
diberikan dan hanya mencontek pekerjaan temannya.
Setiap masalah pasti dipengaruhi oleh
faktor-faktor, baik dari guru, siswa ataupun
lingkungan belajar. Di SMP Negeri 22 Semarang, khususnya kelas VIII B memiliki
masalah yang timbul dalam proses pembelajaran matematika yang disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor siswa
Dari
segi siswa,
siswa
kelas VIII B kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini karena
tidak adanya kepercayaan diri yang tinggi yang dimiliki siswa.
Sehingga mereka hanya mengikuti apa kata guru dan tidak memiliki keberanian
untuk bertanya, menyampaikan pendapatnya ataupun menunjukkan hasil pekerjaannya
di depan kelas.
2. Faktor guru
Dalam
menyampaikan materi kurang bervariasi sehingga siswa
kurang tertarik dan mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran yang
menyebabkan beberapa siswa
berbicara sendiri dengan temannya.
3. Faktor lingkungan belajar
Suasana
di dalam kelas dipengaruhi oleh sikap siswa yang menonjol
di kelas. Jika ada beberapa siswa yang ramai,
seluruh kelas menjadi ikut ramai dan membuat suasana gaduh.
3.2.
Evaluasi
Permasalahan di Kelas Ketika Proses Pembelajaran Matematika.
Salah satu permasalahan yang terjadi di
kelas VIII B SMP Negeri 22 Semarang yaitu siswa kurang aktif. Hal ini terlihat
dalam proses pembelajaran, siswa tidak pernah bertanya atau menyampaikan
pendapatnya. Siswa hanya berinteraksi jika guru yang meminta, yaitu jika guru
melontarkan pertanyaan dan meminta siswa untuk menjawab. Beberapa evaluasi
serta solusi diperlukan untuk mewujudkan tujuan proses pembelajaran. Sehingga
untuk meningkatkan keaktifan siswa, guru sebaiknya menerapkan metode-metode
berikut yang mana setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan. Oleh karena
itu maka kita harus menyesuaikan metode yang digunakan berdasarkan materi yang
diajarkan, kondisi kelas maupun siswa.
1. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode
mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang
bersifat two ways traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog
antara guru dan siswa. Tidak sekedar guru bertanya siswa menjawab namun
juga sebaliknya siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat
adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.
2. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan
pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya
betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta
memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah
merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakanoleh setiap guru atau instruktur.
3. Metode Diskusi
Metode
diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu
permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan
siswa, serta untuk membuat suatu keputusan (Killen, 1998). Karena itu,
diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih
bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu
secara bersama-sama.
4. Metode Inquiry
Metode
Inquiry yaitu suatu teknik atau cara yang digunakan untuk mengajar di depan
kelas. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut;
a. guru memberi tugas meneliti sesuatu
masalah di kelas,
b. siswa dibagi menjadi beberapa kelompok,
c. masing-masing kelompok mendapat tugas
tertentu yang harus dikerjakan
d. setiap kelompok mempelajari, meneliti
atau membahas tugasnya di dalam kelompok.
Jika guru juga menggunakan metode diskusi dan
metode inquiry, maka siswa yang tidak memiliki sikap percaya diri yang tinggi
dalam mengemukakan pendapatnya akan lebih aktif di kelompok diskusinya. Mereka bisa bertukar
pikiran dengan teman sejawatnya. sehingga suasana dalam proses pembelajaran
akan ramai oleh siswa yang berperan aktif.
Menyinggung pula kurikulum 2013, sistem
pembelajaran yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dengan adanya terobosan
terbaru dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, setiap guru harus lebih peka
terhadap keadaan yang mencakup pengetahuan yang didapat para siswa agar
kurikulum 2013 mampu menciptakan keselarasan antara guru dan siswa dalam sistem
pembelajaran. Misalnya dengan pemberian tugas untuk mempresentasikan sebuah
materi. Namun dalam memberikan tugas terseut, guru harus memberi petunjuk dan
arahan terkait materi yang didapat siswa tersebut selaras dengan pembelajaran
yang dimaksudk atau tidak. Dan meluruskan ketika terdapat kesalahan terkait
materi yang didapat oleh siswa.
Memberikan metode belajar yang mudah
dipahami oleh siswa juga harus kreatif sehingga dapat menimbulkan minat dan
rasa suka terhadap mata pelajaran tersebut. Selain mudah dipahami oleh para
siswa dan kreatif, metode pembelajarannya pun harus dikemas secara menarik dan
tidak monoton agar siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap metode apa
yang akan digunakan guru untuk pertemuan selanjutnya. Cara tersebut juga dapat
meminimalisir rasa bosan dan kantuk para siswa. Serta hal penting dari cara
tersebut adalah cara tersebut tidak keluar dari sistem pembelajaran kurikulum
2013 yang ditetapkan pemerintah.
Setiap guru pun harus mampu menciptakan
kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar dan tidak membeda – bedakan
kemampuan siswanya baik dalam segi akademik maupun non akademik. Sehingga dapat
tercapainya tujuan pendidikan Indonesia yang nantinya dapat merubah bangsa
Indonesia menjadi lebih baik melalui sumber daya manusia yang berkualitas. Baik
dari segi intelektual, emosional, spiritual maupun akhlak.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Simpulan
Dari observasi
yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai
berikut:
1.
Permasalahan
yang terjadi di bedakan menjadi dua, yaitu permasalahan ketika proses
pembelajaran dan pengelolaan kelas, yang dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor siswa, faktor guru, dan faktor lingkungan
belajar.
2.
Cara
untuk menanggulangi permasalahan yang terjadi di kelas saat proses pembelajaran
matematika
a. Guru harus memperhatikan berbagai
kendala yang mungkin terjadi dalam kelas,memahami kondisi belajar maupun
siswa yang diajar dan sebisa mungkin dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang
tidak diinginkan terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran agar Kegiatan
Belajar Mengajar di kelas dapat berjalan secara efektif.
b. Guru
harus membuat siswa tertarik untuk mengikuti pelajaran sehingga dibutuhkan
penyampaikan materi yang tidak monoton. Jika siswa tertarik dengan pelajaran
yang diberikan oleh guru, maka siswa akan semangat dan aktif.
4.2.
Saran
Laporan
observasi yang kami susun ini masih belum sempurna. Saran dan kritik yang
membangun sangat kami perlukan dari pembaca demi perbaikan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
NK,Roestiyah.1990.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka
Cipta.
Sanjaya,Wina.2006.Strategi Pembelajaran.Jakarta:Media
Prenada.
Nadhirin.2010.Model Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning. http://nadhirin.blogspot.com/2010/03/model-pembelajaran-contextual-teaching.html.
(diakses pada 3 Juni 2018)
LAMPIRAN
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
![]() |
LAMPIRAN
![]() |
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
![]() |
![]() |
|||||||||||||
![]() |
||||||||||||||
![]() |

Langganan:
Postingan (Atom)
Realistis Itu Seperti Apa? | Dr. Fahruddin Faiz
Hidup Realistis Jauhi Beban Hidup 1. Konsep Self Reservation. Lestarikan dirimu, penuhi semua hobi kesenangan secukupnya. 2. He who lives i...

Most Viewed || Banyak Dilihat
-
Muthola’ah Kitab Kifayatul Awwam Muallif : Syeikh Muhammad al Fudholi Pengampu : Ustadz Tsabit Ghufron (Tsabit Abi...
-
فالعلم بالدرس قام وارتفاع ويغتنم أيام الحداثة وعنوان الشباب كما قيل بقدر الكد تعطى ما تروم فمن رام المنى ليلا يقوم وأيام الحداثة فاغتنم...
-
MANAQIB SINGKAT MBAH ABDUL KARIM Katib: Al Faqir Al Jatihadi Mbah Abdul Karim berasal dari Magelang. Dusun Banar, Desa Deyan...
-
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM ( ONE DAY ONE LINE NAHWU [ODOLINA] ) Petunjuk Teknis: Baca berulang-ulang sampai hapa...
-
Bismillah ngawiti ngaji syi’ir tajwid Kanthi nyebut asma Allah sifat Rohman Alhamdulillah muji ing Gusti Allah Rohmat sal...
-
Berapa kali kah kita sujud? Taruhlah hanya shalat wajib saja yang kita kerjakan dalam sehari semalam. Tujuh belas rakaat. Tahu kan ...
-
TUGAS AKHIR TINGKAT WUSTHO Terjemah Kitab Disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Madrasah Diniyah Salafiyah Al ...