Seantero
dunia telah masyhur kisah raja Firaun yang melegenda dan terus menjadi kajian
para ilmuan, pun juga sejarawan. Laut merah menjadi saksi bisu sekaligus tempat
Fir'aun menghembuskan nafas terakhir di dunia.
Sebelum
membahas keanehan Laut Merah, kita lihat sedikit khulashoh Fir'aun hingga
dengan jumawanya mendeklarasikan diri sebagai Tuhan. (Nggak cuma ngaku nabi,
tapi ngaku tuhan)
Fir'aun
(فرعون) sendiri berasal dari
kata fir (فر) yang artinya lari
dan 'aun (عون) yang berarti
pertolongan, bila kita maknai menjadi orang yang lari (menjauh) dari
pertolongan Allah SWT.
Digdaya
yang dipunyai Fir'aun ternyata bukan didapat begitu saja. Tapi melalui tirakat
panjang. (Bagaimana dengan kita yang bukan siapa-siapa, punya hajat punya
keinginan tapi tirakat nol besar?)
Selama
40 tahun Fir'aun bertapa. Allah SWT
ternyata "menggrojog" welas padanya, hingga malaikat Jibril
mendatanginya di pertapaan.
"Ya
Fir'aun, Allah SWT telah mengampuni dosamu dan akan memasukkanmu ke dalam
surga-Nya." kata Jibril sebagai bisyaroh minaLlah.
Tak
disangka jawaban dari Fir'aun, "Aku ndak butuh surga, aku ndak takut
neraka. Aku mau semua keinginanku hidup di dunia dapat terpenuhi".
Jawaban
tersebut sontak membuat malaikat Jibril kaget terheran-heran.
"Jika
keinginanmu sudah teguh, maka kamu harus cap darah jempol pada telapak tanganku
dan mintalah keinginanmu", timpal malaikat Jibril untuk mengikat janji
Fir'aun yang menginginkan dunia.
Fir'aun
mengamini dan bersedia dengan perjanjian tersebut. Beberapa hal yang dimintanya
antara lain diberikan umur panjang, tidak pernah sakit, ucapannya
"mandi", serta mengalahkan NabiyuLlah Musa.
Akhirnya
malaikat Jibril pergi meninggalkan Fir'aun. Dan seperti yang kita ketahui
bersama, usia Fir'aun dalam beberapa keterangan disebut hingga 500 tahun, tidak
pernah diuji sakit, segala perkataannya menjadi kenyataan dan berhasil
"memojokkan" nabi Musa alaihissalam. Hingga
suatu kejadian tatkala Fir'aun beserta bala tentaranya mengejar nabi Musa dan
pengikutnya sampai laut merah. Nabi Musa selamat, dan Fir'aun sebaliknya.
Keanehan Laut MerahDikisahkan tujuh orang sarjana dari Inggris "nglencer" di lautan, dengan rencana 1 bulan. Mereka pergi tatkala musim penghujan. Sampailah mereka di laut merah.
Anehnya, di Laut Merah, air laut makin pasang tatkala musim kemarau. Begitupun sebaliknya. Pada saat musim penghujan, alih-alih pasang, air laut justru surut. Dasar laut terlihat amat jelas dari permukaan.
Jasad Fir'aun pun terlihat dari permukaan oleh ketujuh sarjana itu. Salah seorang dari mereka berkata, "Mayyit itu tidak mungkin masih utuh jikalau tenggelam di dalam air laut selama 40 hari. Siapa gerangan? Orang mana?"
"Kita ndak cukup waktu kalau mau menelitinya, kita hanya punya waktu liburan selama sebulan", sahut yang lain.
"Begini saja, kita perpanjang liburan hingga 2 bulan. Nanti kita lewat jalur ini lagi", tangkas lainnya.
Tibalah waktunya habis liburan, mereka kembali lewat jalur tadi. Ternyata jisim orang yang dilihat 2 bulan sebelumnya masih utuh. Setelah berdiskusi, diputuskan untuk mengangkat jasad dari dasar laut untuk keperluan penelitian.
Setelah diteliti cukup lama, tidak ada yang bisa membongkar misteri jasad yang utuh tersebut siapa dan orang mana. Mulai ahli sejarah, ilmuan seantero dunia belum mampu menguak rahasia dibalik utuhnya jasad orang yang tenggelam di air laut dalam waktu yang lama.
QodaruLlah, Maha Kuasa Allah SWT. Masalah pelik yang dihadapi oleh sejarawan dan ilmuwan seluruh dunia telah dijelaskan di Al Qur'an Al Karim.
فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ
Terjemah Arti: Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Q.S. Yusuf: 92)
Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu.” Ahli tafsir menyatakan bahwa Bani Israil ketika di dalam hatinya terdapat ketakutan yang sangat terhadap Firaun, maka mereka sepertinya tidak percaya kalau Firaun telah tenggelam, mereka meragukan itu. Maka Allah memerintahkan laut agar melemparkan Firaun ke atas agar ia menjadi tanda dan pelajaran bagi mereka. “Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” Oleh karena itu, tanda-tanda tersebut lewat berulang-ulang tetapi mereka tidak mengambil manfaat darinya karena mereka tidak memperhatikannya. Adapun orang dengan akal dan hati yang hadir maka dia dapat melihat ayat-ayat Allah sebagai dalil terbesar atas kebenaran sesuatu yang diberitakan oleh para rasul.
Redaksi "bibadanika" menginformasikan bahwasanya yang dijaga Allah SWT hanyalah jasad Fir'aun saja. Aslinya dia iman, aslinya dia Islam. Seperti yang diterangkan dalam ayat berikut.
وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Terjemah Arti: Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Q.S. Yusuf: 90)
Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Allah menjadikan Musa dan para pengikutnya dapat menyeberangi laut dengan selamat, namun Fir’aun dan bala tentaranya berusaha mengejar mereka karena kezaliman dan permusuhan mereka. Hingga ketika Fir’aun tenggelam dan yakin akan binasa, ia berkata: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang diimani oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang yang tunduk kepada perintah dan larangan-Nya.”
Akhiron, hidayah hanya milik Allah semata, hak prerogatif-Nya. Maka dari itu, kita setiap hari berdoa memohon hidayah dan petunjuk kepada Allah SWT. Ihdinasshirotol mustaqiem. Aamiin Ya Mujibassailiin.
Referensi:
https://tafsirweb.com/3364-quran-surat-yunus-ayat-90.html
https://tafsirweb.com/3366-quran-surat-yunus-ayat-92.html
Dhawuh KH Husein Ilyas (Semoga Allah memberikan usia yang barokah fitho'atiLlah).