Berikanlah pekerjaan kepada orang yang sibuk. Begitu kalimat yang sering kita dengar dari para orang bijak maupun orang sukses yang diwawancarai atau sedang memberikan motivasi di mana-mana.
Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana kita menyerahkan pekerjaan kepada orang yang sibuk atau bahkan super sibuk? "Nggak logis lah. Dia kan waktunya sempit. Nggak selesai nanti pekerjaannya. Harusnya kita menyerahkannya kepada orang yang tidak mempunyai kesibukan (re: nganggur)", kata sebagian orang.
Eitss nanti dulu.
Orang yang super sibuk punya jurnal sendiri. Setidaknya punya list daftar kegiatan yang akan dilakukan, beserta deadline-deadlinenya. Sekarang harus ini, nanti jadwalnya di sini, besok ini harus jadi, Minggu depan ada rencana ke sini, dan lain sebagainya.
Selesai dengan dirinya sendiri. Begitu kira-kira yang dapat penulis tangkap. Kalau melihat orang yang ringan tangan, enthengan, pernah nggak kita berpikir dia tidak punya masalah? Tentunya anggapan seperti itu pasti salah. Semua orang punya masalah masing-masing. Mungkin saja masalahnya jauh lebih pelik daripada yang dihadapi ratusan orang yang dibantu.
Yang membedakan ya cara menghadapi segala kesibukan dan
permasalahan yang akan membawa kepada pola pikir dan sikap dewasa. Dewasa bukan
ditentukan oleh usia, tapi bagaimana seorang yang diterpa berbagai kepelikan
hidup lalu bisa survive.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar