Al Faqir Al Jatihadi

Al Faqir Al Jatihadi
Menulis : Bekerja Untuk Keabadian || Ruhku mungkin akan berpisah dengan jasad. Namun, tulisanku akan tetap bersamamu jika kau mau.

Jumat, 19 Februari 2021

KEANEHAN LAUT MERAH ||Kisah Fir'aun


Seantero dunia telah masyhur kisah raja Firaun yang melegenda dan terus menjadi kajian para ilmuan, pun juga sejarawan. Laut merah menjadi saksi bisu sekaligus tempat Fir'aun menghembuskan nafas terakhir di dunia.


Sebelum membahas keanehan Laut Merah, kita lihat sedikit khulashoh Fir'aun hingga dengan jumawanya mendeklarasikan diri sebagai Tuhan. (Nggak cuma ngaku nabi, tapi ngaku tuhan)

Fir'aun (فرعون) sendiri berasal dari kata fir (فر) yang artinya lari dan 'aun (عون) yang berarti pertolongan, bila kita maknai menjadi orang yang lari (menjauh) dari pertolongan Allah SWT.


Digdaya yang dipunyai Fir'aun ternyata bukan didapat begitu saja. Tapi melalui tirakat panjang. (Bagaimana dengan kita yang bukan siapa-siapa, punya hajat punya keinginan tapi tirakat nol besar?)

Selama 40 tahun Fir'aun bertapa.  Allah SWT ternyata "menggrojog" welas padanya, hingga malaikat Jibril mendatanginya di pertapaan.


"Ya Fir'aun, Allah SWT telah mengampuni dosamu dan akan memasukkanmu ke dalam surga-Nya." kata Jibril sebagai bisyaroh minaLlah.

Tak disangka jawaban dari Fir'aun, "Aku ndak butuh surga, aku ndak takut neraka. Aku mau semua keinginanku hidup di dunia dapat terpenuhi".

Jawaban tersebut sontak membuat malaikat Jibril kaget terheran-heran.

"Jika keinginanmu sudah teguh, maka kamu harus cap darah jempol pada telapak tanganku dan mintalah keinginanmu", timpal malaikat Jibril untuk mengikat janji Fir'aun yang menginginkan dunia.


Fir'aun mengamini dan bersedia dengan perjanjian tersebut. Beberapa hal yang dimintanya antara lain diberikan umur panjang, tidak pernah sakit, ucapannya "mandi", serta mengalahkan NabiyuLlah Musa.

Akhirnya malaikat Jibril pergi meninggalkan Fir'aun. Dan seperti yang kita ketahui bersama, usia Fir'aun dalam beberapa keterangan disebut hingga 500 tahun, tidak pernah diuji sakit, segala perkataannya menjadi kenyataan dan berhasil "memojokkan" nabi Musa alaihissalam. Hingga suatu kejadian tatkala Fir'aun beserta bala tentaranya mengejar nabi Musa dan pengikutnya sampai laut merah. Nabi Musa selamat, dan Fir'aun sebaliknya.


Keanehan Laut Merah

Dikisahkan tujuh orang sarjana dari Inggris "nglencer" di lautan, dengan rencana 1 bulan. Mereka pergi tatkala musim penghujan. Sampailah mereka di laut merah.


Anehnya, di Laut Merah, air laut makin pasang tatkala musim kemarau. Begitupun sebaliknya. Pada saat musim penghujan, alih-alih pasang,  air laut justru surut. Dasar laut terlihat amat jelas dari permukaan. 


Jasad Fir'aun pun terlihat dari permukaan oleh ketujuh sarjana itu. Salah seorang dari mereka berkata, "Mayyit itu tidak mungkin masih utuh jikalau tenggelam di dalam air laut selama 40 hari. Siapa gerangan? Orang mana?"


"Kita ndak cukup waktu kalau mau menelitinya, kita hanya punya waktu liburan selama sebulan", sahut yang lain.

"Begini saja, kita perpanjang liburan hingga 2 bulan. Nanti kita lewat jalur ini lagi", tangkas lainnya.


Tibalah waktunya habis liburan, mereka kembali lewat jalur tadi. Ternyata jisim orang yang dilihat 2 bulan sebelumnya masih utuh. Setelah berdiskusi, diputuskan untuk mengangkat jasad dari dasar laut untuk keperluan penelitian.


Setelah diteliti cukup lama, tidak ada yang bisa membongkar misteri jasad yang utuh tersebut siapa dan orang mana. Mulai ahli sejarah, ilmuan seantero dunia belum mampu menguak rahasia dibalik utuhnya jasad orang yang tenggelam di air laut dalam waktu yang lama.


QodaruLlah, Maha Kuasa Allah SWT. Masalah pelik yang dihadapi oleh sejarawan dan ilmuwan seluruh dunia telah dijelaskan di Al Qur'an Al Karim.


فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ


Terjemah Arti: Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Q.S. Yusuf: 92)


Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu.” Ahli tafsir menyatakan bahwa Bani Israil ketika di dalam hatinya terdapat ketakutan yang sangat terhadap Firaun, maka mereka sepertinya tidak percaya kalau Firaun telah tenggelam, mereka meragukan itu. Maka Allah memerintahkan laut agar melemparkan Firaun ke atas agar ia menjadi tanda dan pelajaran bagi mereka. “Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” Oleh karena itu, tanda-tanda tersebut lewat berulang-ulang tetapi mereka tidak mengambil manfaat darinya karena mereka tidak memperhatikannya. Adapun orang dengan akal dan hati yang hadir maka dia dapat melihat ayat-ayat Allah sebagai dalil terbesar atas kebenaran sesuatu yang diberitakan oleh para rasul.


Redaksi "bibadanika" menginformasikan bahwasanya yang dijaga Allah SWT hanyalah jasad Fir'aun saja. Aslinya dia iman, aslinya dia Islam.  Seperti yang diterangkan dalam ayat berikut.


وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًا وَعَدْوًا ۖ حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ


Terjemah Arti: Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Q.S. Yusuf: 90)


Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) 

Allah menjadikan Musa dan para pengikutnya dapat menyeberangi laut dengan selamat, namun Fir’aun dan bala tentaranya berusaha mengejar mereka karena kezaliman dan permusuhan mereka. Hingga ketika Fir’aun tenggelam dan yakin akan binasa, ia berkata: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang diimani oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang yang tunduk kepada perintah dan larangan-Nya.”


Akhiron, hidayah hanya milik Allah semata, hak prerogatif-Nya. Maka dari itu, kita setiap hari berdoa memohon hidayah dan petunjuk kepada Allah SWT. Ihdinasshirotol mustaqiem. Aamiin Ya Mujibassailiin.


Referensi: 

https://tafsirweb.com/3364-quran-surat-yunus-ayat-90.html

https://tafsirweb.com/3366-quran-surat-yunus-ayat-92.html

Dhawuh KH Husein Ilyas (Semoga Allah memberikan usia yang barokah  fitho'atiLlah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Realistis Itu Seperti Apa? | Dr. Fahruddin Faiz

Hidup Realistis Jauhi Beban Hidup 1. Konsep Self Reservation. Lestarikan dirimu, penuhi semua hobi kesenangan secukupnya.  2. He who lives i...

Most Viewed || Banyak Dilihat