Al Faqir Al Jatihadi

Al Faqir Al Jatihadi
Menulis : Bekerja Untuk Keabadian || Ruhku mungkin akan berpisah dengan jasad. Namun, tulisanku akan tetap bersamamu jika kau mau.

Senin, 01 Februari 2021

KH Hasyim Asy’ari, Syaikhuna Kholil Bangkalan dan Nabi Khidhir AS || I'tibar bil Hikayah

 KH Hasyim Asy’ari, Syaikhuna Kholil Bangkalan dan Nabi Khidhir AS

Syaikhuna Kholil Bangkalan (atau yang masyhur dengan sebutan Syaikhona) termasuk kedalam ulama besar pada masanya. Tiap hari ndalem Beliau tak pernah sepi, senantiasa disowani oleh tamu-tamu.

Suatu ketika, tatkala malam hari hujan deras ada kakek-kakek tua renta yang lumpuh berjalan ngesot di pelataran ndalem KH Kholil hendak bertamu. KH Kholil yang mirsani langsung ndhawuhi santrinya dengan kalimat tanya.

“Siapa yang bersedia menggendongnya?”, tanya Syaikhona.

“Saya bersedia menggendongya, Kyai”, ucap salah seorang santri.

Sang Kakek tua digendong santri tersebut hingga sampai ke ndalem. Disambutlah tamu tersebut dan dimuliakan oleh Syaikhona.

Ketika perbincangan selesai, Syaikhona bertanya kembali siapa yang bersedia mengantarkan (re: menggendong) Sang Kakeh ke tempat tujuannya.

Tanpa babibu, dengan tegas santri tadi langsung menjawab,

“Saya bersedia menggendongya, Kyai.”


Semasa si santri mengantarkan sang kakek, Syaikhona dhawuh kepada santri-santri.

“Ketahuilah, bahwa semua ilmuku telah habis dibawa oleh santri itu”.

 

Ternyata diketahui kemudian setelah peristiwa tersebut, si kakek tua renta yang lumpuh ternyata NabiyuLlah Khidhir alaihissalam. 

Santri yang menggendong adalah Beliau Hadhrotussyaikh KH Hasyim Asy’ari, muassis jam’iyyah Nahdhotul Ulama’.

 

Qultu:

Semoga kita bisa mengambil banyak ilmu dari peristiwa yang langka tersebut. Ilmu hikmah, ilmu Syariah, ilmu adab dlsb. KH Asyari dan KH Kholil adalah murid dan guru yang memberikan teladan langsung kepada kita semua tentang bagaimana memuliakan tamu, bagaimana adab kepada orang tua, bagaimana menyenangkan guru, bagaimana adab murid kepada guru serta adab guru terhadap murid.

 

Akhiron, selamat Harlan NU ke-95.

Semoga kita diakui santri oleh KH Hasyim Asyari dan KH Kholil Bangkalan.

Aamiin yaa robbal ‘alamiin.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Realistis Itu Seperti Apa? | Dr. Fahruddin Faiz

Hidup Realistis Jauhi Beban Hidup 1. Konsep Self Reservation. Lestarikan dirimu, penuhi semua hobi kesenangan secukupnya.  2. He who lives i...

Most Viewed || Banyak Dilihat